Mohon tunggu...
Erwin Dharmawan
Erwin Dharmawan Mohon Tunggu... Freelancer - Ajari saya cara menulis yang baik

Bekerja untuk mendapatkan sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pangan Tercemar Formalin

12 Oktober 2016   08:41 Diperbarui: 12 Oktober 2016   08:58 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pangan identik dengan barang atau kebutuhan yang mudah rusak, sehingga diperlukan upaya khusus untuk mempertahankan kualitas pangan tersebut agar tidak mengalami perubahan baik kandungan gizi, tekstur, warna dan cita rasa.

Upaya tersesbut dilakukan oleh pelaku usaha, baik secara baik ataupun tidak baik.  Dengan cara baik, adalah apabila produsen/pedagang/pengecer memanfaatkan teknologi misalnya seperti pendingin, ataupun menggunakan bahan-bahan yang tidak membahayakan kesehatan manusia.

Namun, dengan alasan kepraktisan dan daya tahan, serta biaya yang relatif murah, produsen/pedagang/pengecer menggunakan cara-cara tidak baik untuk mengawetkan makanan tersebut.  salah satunya adalah dengan menggunakan bahan kimia seperti formaldehide/formalin.

Seperti ditemukan pada pangan yang beredar di Kota Bontang, jenis ikan segar, daging segar dan hati ayam serta ayam segar telah tercemar formalin yang dijual oleh para pedagang, belum lagi sanisitasnya yang sangat rendah.

Akibatnya, dapat dirasakan oleh konsumen 5 atau 10 tahun kemudian, yaitu kanker, tumor dan menurunnya kekebalan tubuh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun