Mohon tunggu...
Erwanda Wardani
Erwanda Wardani Mohon Tunggu... Tutor - saya siapa?

Diam untuk berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keselamatan dan Tanggung Jawab Kita sebagai Pegawai

9 November 2022   15:03 Diperbarui: 9 November 2022   15:04 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat berada dibangku sekolah hingga bangku perkulihan, kita sering terpikirkan bagaimana dunia pekerjaan yang sebenarnya. Saya dan mungkin orang  lain pun juga merasakan betapa indahnya dunia pekerjaan. 

Dengan melakukan kegiatan hampir setiap hari diulang, mengisi waktu istirahat dengan minum kopi, diskusi santai sebelum jam kepulangan, dan yang ditunggu-tunggu adalah tanggal gajian. 

Hal ini cukup lumrah terjadi di perkotaan bahkan sudah merambah ke pedesaan. Kenyataan dunia kerja ternyata mampu membuat melongo beberapa saat, kenyataan tidak sesuai ekspetasi dan mungkin diantara kita merasakan gajian hanya numpang lewat seperti hujan yang deras diawal dan kembali kerintik-rintik lucu.

Dunia kerja yang selalu berputar seperti roda pun mudah kita rasakan. Secara teratur kehidupan kita turut bekerja mengikuti sistem tempat kita bekerja. Berangkat pagi dan pulang malam menjadi konsumsi sehari-hari. Tidak mengeluh dalam bekerja pun menjadi tolak ukur kedewasaan seseorang. 

Tapi ada yang terpikirkan sesuatu hal yang mungkin terjadi karena efek lelah kita dalam bekerja, atau bahkan ketika kita takut terlambat masuk kantor karena perihal ketepatan waktu.

Ya, keselamatan. Kata sederhana ini sangat mendalam maknanya jika kita mau menelisik kembali kejadian yang hampir setiap hari terjadi. Masyarakat kita tidak semua memiliki kendaraan seperti mobil, motor, atau bahkan sepeda. 

Beberapa memilih kendaraan umum dengan alasan kenyamanan. Keselamatan dalam berkendara di Indonesia tidak jauh berbeda dengan negara-negara sekitar atau negara maju lainnya, seperti menggunakan sabuk pengaman, helm, sarung tangan, sepatu, hingga dilarang merokok saat mengendarai kendaraan.

Bukan hal yang aneh lagi namun sering terjadi di sekitaran kita, tanpa melihat siapa dan dmana lokasi itu terjadi. 

Saya percaya bahwa orang yang tidak menggunakan alat keselamatan yang sudah ditentukan akan menggunakan alasan yang sama ketika ditanyai oleh Pak Polisi, kurang lebihnya "Deket aja kok Pak, nanggung kalau pakai helm.." ini perkataan yang saya dengarkan ketika Pak Polisi menanyai alasan tidak menggunakan helm.

Sedehana bukan alasannya, tapi apakah jawaban sederhana itu menyelesaikan kejadian ketika terjadi kecelakaan dan tidak menggunakan helm?. Hal sederhana ini bisa kita refleksikan sebelum tindakan kita dapat merugikan pengendara atau pengguna jalan yang berada disekitar kita. 

Kita bukan pemilik jalan, namun kita diberi tanggung jawab untuk menggunakan jalan dengan tidak membuat kemacetan terlebih dengan hal yang sederhana "tidak pakai helm". salam satu aspal Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun