Mohon tunggu...
Ervita Widyastuti
Ervita Widyastuti Mohon Tunggu... Administrasi - Vita

Just ordinary woman but friendly and sweet :) http://ervitanw.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

My Solo Trip to South Korea, Just Before Pandemic 2020 (1)

30 Juni 2020   14:25 Diperbarui: 30 Juni 2020   15:14 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah berkonsultasi melalui wa dengan KVAC (081293395148) saya memutuskan memasukkan aplikasi Visa pada awal Desember setelah saya pulang dari Singapore. Karena Paspor akan ditahan pihak kedutaan selama proses permohonan Visa. Dokumen yang saya masukkan standar saja sesuai ketentuan ditambah Visa Australia  yang pernah saya dapatkan di tahun 2015. Karena jika kita pernah mempunyai Visa dari negara-negara Amerika dan OECD permohonan Visa akan lebih cepat diapprove. Berikut link negara-negara yang termasuk OECD : https://www.oecd.org/about/document/list-oecd-member-countries.htm

Dokumen yang saya persiapkan :

  • Isi Formulir di website KVAC dan di print
  • Foto ukuran 4,5 x 5,5 dengan latar belakang putih -- saya hanya foto memakai HP dan di print di tempat print foto biasa, info aja mau di print ukuran berapa nanti tinggal disesuaikan. Murah meriah.
  • Surat Keterangan Kerja dari kantor dengan kop surat dan cap
  • Surat Keterangan Gaji 3 bulan terakhir. Saya pakai yang di print biasa (bukan yang carbonize) tetapi di cap perusahaan
  • Rekening Koran bank 3 bulan terakhir, saya sertakan dari 2 bank dan salah satunya rekening gaji karena akan disesuaikan nominalnya dengan gaji yang masuk. Saya minta ke BCA dan Bank BTPN jadi ada surat rekomendasi dari banknya.
  • Slip tagihan kartu kredit 3 bulan terakhir
  • Surat Persetujuan Suami
  • Foto copy visa Australia

Visa saya diapprove 7 hari setelah memasukkan dokumen sesuai dengan batas yang telah diinformasikan oleh pihak KVAC.

Karena transit di Taipei saya juga menyiapkan e-visa Taiwan yang dibuat secara online melalui website.  Prosesnya mudah dan hanya dalam waktu kurang dari 5 menit e-visa sudah diterima dan bisa di print.

  • Baju Musim Dingin
  • Karena saya pergi bulan February yang masih termasuk musim dingin saya mulai mempersiapkan baju yang sesuai. Saya membeli long john Uniqlo dan celana yang extra warm, jaket dari Uniqlo dan saya membeli coat lagi untuk luaran di Tokopedia. Soalnya harganya lumayan murmer dan modelnya bagus. Saya juga membeli boots merk Zara yang sedang diskon di Zara online. Pilih bootsnya yang di dalemnya ada lapisan bulu gitu, jadi lebih hangat.
  • Hotel

Saya memilih hostel di daerah Myeongdong karena cukup strategis dan dekat dengan tempat belanja. Berdasarkan info, saya memilih Philstay Myeongdong Station dengan kamar woman dorm untuk 4 orang. Menurut saya harganya standard karena memang lokasinya strategis. Dekat dengan bis menuju bandara dan jika ikut tur ke Nami Island juga dekat dengan tempat meeting point.

Karena jam transit yang cukup lama saat pulang ke Indonesia, saya memutuskan untuk booking Hostel di Taipei yang dekat dengan Taipei Central Station

  • Memilih Paket Tur
  • Saya memilih paket tur ke Nami Island supaya praktis dan mudah. Setelah membandingkan antara paket di Klook dan Traveloka ternyata paket di Traveloka lebih murah dari pada di Klook. Paket yang saya pilih adalah paket tur Nami Island, Petite Island dan Garden of the Morning Calm. Kalau di Klook  paketnya ada tambahan bike activities yang bikin lebih mahal.
  • Paket Internet
  • Komunikasi adalah hal yang paling penting dalam sebuah perjalanan, jadi harus disiapkan sebaik mungkin. Karena saya transit di Taipei, supaya lebih praktis saya memakai paket internet luar negeri dari Telkomsel karena mencakup Taipei dan Korea sekaligus.
  • Uang Tunai

Pada H-1 saya baru membeli won dan dollar taiwan untuk di perjalanan. Saya hanya membawa secukupnya saja dan memutuskan jika kurang saya akan mengambil lewat atm.

Lain-lain

Karena saya memakai maskapai China Airlines, saya diingatkan teman saya untuk request makanan halal di pesawat. Jadi saya menelpon ke kantor China Airlines dengan menyebutkan no penerbangan supaya permintaan akan makanan saya dicatat. Sebenarnya kalau teman saya tidak mengingatkan saya tidak akan mengganti makanan karena saya berpikiran maskapai pasti memberi makanan yang sudah terjamin.

Untuk petunjuk arah selama di Seoul saya menggunakan aplikasi khusus yang hanya bisa dipakai di Korea, namanya Naver Map dan Cacao Map. Google Map bisa dipakai tetapi tidak akurat. Memang agak bingung awalnya, karena itu lebih baik menyiapkan diri juga dengan map yang bisa di print dari internet atau ambil map di airport.

Waktu berlalu dan akhirnya kita memasuki tahun 2020, saat keberangkatan semakin dekat tetapi memasuki awal Februari beredar kehebohan lain yang membuat trip kali ini nyaris batal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun