Mohon tunggu...
Ervipi
Ervipi Mohon Tunggu... -

bercerita dengan gambar

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Lagi Malas Menulis Nih.....

10 Oktober 2014   06:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:39 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14128707821001159958

pasti lagi nulis surat buat mas Betmen ya...

Membaca sebuah artikel milik Kompasianer Pak Tjiptadinata Effendi, tentang pengalaman beliau selama dua tahun menulis di Kompasiana, membuat saya jadi bertanya-tanya, apa sih rahasia beliau agar tetap selalu produktif menulis sampai sekarang. Pembaca pasti sudah tahu, siapa itu Pak Tjip. Beliau adalah salah satu Kompasianer yang rajin banget buat artikel. Yang saya suka dari beliau adalah, artikel-artikel beliau selain aktual, juga selalu bermanfaat dan menginspirasi pembacanya. Prinsip dari beliau memang ingin terus berbagi lewat tulisan dan sama sekali tidak mempedulikan apakah tulisannya akan banyak dibaca orang atau tidak.

Dan jika berkaca pada diri saya sendiri, semangat beliau yang begitu tinggi dalam membuat artikel itu sangat berlawanan dengan keadaan saya sekarang, dalam artian semangat menulis saya sekarang sedang drop-dropnya. Akibat dari kurang punya semangat menulis itulah, mau nyari ide jadi susah alias mampet dan ujung-ujungnya mau menulis jadi males. Walaupun kenyataannya saya masih disiplin dalam membuat postingan setiap harinya, tapi saya harus lebih dulu berjuang keras melawan kemalasan saya. Lebay ya, hehe. Sebenarnya tak penting-penting amat sih saya cerita begini, saya cuma mau berbagi pengalaman aja kok, yang siapa tahu pembaca juga sedang mengalami kondisi yang kurang lebih sama.

Saya yakin banyak Kompasianer yang pernah mengalami kondisi semacam ini, entah itu kejadiannya sudah lama atau baru-baru ini. Kondisi dimana semangat menulis di Kompasiana tiba-tiba menurun drastis dari hari biasanya. Dan tentunya setiap Kompasianer punya alasan yang berbeda-beda, kenapa mood menulis tiba-tiba hilang. Bisa karena sedang merasa jenuh, susahnya mencari ide tulisan, sedikitnya pembaca, Kompasiana yang masih sering error, dan sebab-sebab yang lain. Tentu saja kalo kondisi ini terus dibiarkan, akan bisa menghambat mereka yang mempunyai target dalam menulis.

Sebenarnya bukan akhir-akhir ini saja sih saya terjangkit penyakit malas menulis. Saya pernah mengalami kondisi dimana mood menulis saya tiba-tiba hilang, yaitu waktu awal-awal menulis di Kompasiana. Waktu itu pada pertengahan bulan Oktober tahun lalu, saya masih semangat-semangatnya menulis, karena saat itu pengunjung Kompasiana masih rame. Gimana gak semangat, setiap artikel yang saya buat rata-rata dibaca 300-500 orang, malahan artikel milik Kompasianer senior lebih banyak lagi. Mungkin karena saat itu banyak yang baca lewat hape kali ya. Tapi itu tak berlangsung lama, kira-kira diawal bulan Desember tiba-tiba pengunjung Kompasiana menurun drastis..tis sejak adanya versi mobile yang baru. Saat itu juga semangat menulis saya tiba-tiba langsung luntur. Gimana gak males, mencari lebih dari 100 pembaca aja susahnya minta ampun.

Memang sih saya akui, semangat menulis saya saat itu masih dipengaruhi oleh banyak sedikitnya pembaca, berbeda dengan sekarang yang tujuannya cuma ingin berbagi. Walaupun pembacanya sedikit, tapi waktu itu tetap saja saya paksakan membuat artikel karena saya punya target menulis dalam sebulannya. Makanya saya salut sama mereka yang tetap konsisten menulis, apa pun kondisinya. Karena itu memang tidak mudah.

Sebenarnya ada banyak tips yang bisa dicoba untuk mengatasi rasa jenuh atau sedang malas menulis di Kompasiana. Salah satu saran yang pernah saya baca dari artikel salah satu Kompasianer adalah dengan cara menyingkir dulu dari hiruk pikuk Kompasiana dalam artian puasa menulis dulu. Diharapkan dengan menyepi itu pikiran akan fresh lagi dan  semangat menulis akan datang kembali. Lama menyepinya sih tergantung dari masing-masing orang, bisa mingguan, bulanan, sampai tahunan (kayak kredit motor aja nih). Dan berhubung saya sedang mengalami masalah yang sama, maka saya tertarik ingin mencoba saran tersebut. Tapi saya gak berani bilang mau puasa menulis berapa lama, nanti bilangnya mau ngilang sebulan, eh gak taunya besok udah nongol lagi, hehe. Kan gak lucu. Makanya saya hanya mau bilang, mulai malam ini saya mau menyepi dulu, dan  sementara ini akan puasa menulis dulu sampai mood menulis saya bisa menggebu-gebu kembali.

Sebagai penutup, saya mau mengucapkan terima kasih pada teman-teman yang selama ini telahsudi menengok tulisan tak bermutu dari penulis, terima kasih juga buat komentar dan vote-nya. Maaf kalo saya masih kurang cepat membalas komentar yang masuk atau meninggalkan jejak pada artikel teman-teman, semata-mata karena internetnya yang lemot. Saya tetap setia kok dengan Kompasiana, hanya saja saat ini saya ingin merasakan jadi silent reader kembali, sama seperti yang saya lakukan ketika awal-awal bergabung di Kompasiana.

Semoga teman-teman bisa sabar menanti artikel saya yang terbaru (pede ya), entah itu datangnya  setahun lagi, atau enam bulan lagi, atau tiga minggu lagi, atau langsung ketemu esok hari juga bisa, xixixixi.

*

*foto : cinikironk.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun