Mohon tunggu...
Ervina Susan
Ervina Susan Mohon Tunggu... Lainnya - IRT, penulis dan blogger.

Ibu rumah tangga dengan dua orang anak. Hobi menulis, membaca dan nonton film. Perempuan yang suka banget ama capuccino panas dan aroma hujan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata Alam Bekantan Sepanjang Sungai Hitam, Samboja

22 April 2021   05:00 Diperbarui: 22 April 2021   05:09 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: dokumen pribadi

Kali ini, saya ingin mengajak sahabat semua ke daerah yang agak jauh dari kota dan terletak di daerah Kalimantan Timur. Wisata Sungai Hitam ini tepatnya berada di wilayah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Lokasinya bisa ditempuh selama dua jam perjalanan darat dari kota Balikpapan.

Beruntung sekali saya yang asli anak Jakarta bisa bekerja di area Samboja sehingga bisa menikmati keindahan bumi khatulistiwa dari dekat. Masa kerja yang lebih dari 10 tahun menjadikan Samboja rumah kedua saya. Silaturahmi yang terjalin baik dengan teman kerja yang asli penduduk lokal membuat saya betah bekerja di Kalimantan, walaupun harus jauh dari keluarga.

Pada suatu kesempatan, seorang sahabat yang asli penduduk lokal mengajak saya dan beberapa teman yang lain untuk berwisata menyusuri Sungai Hitam dan melihat habitat Bekantan lebih dekat. Apa? Bekantan? Iya, Bekantan, yang selama ini hanya bisa saya lihat dalam wujud maskot di tempat wisata Dunia Fantasi, Jakarta. Sebentar lagi, saya akan melihat Bekantan asli lebih dekat.

Gambar: dokumen pribadi
Gambar: dokumen pribadi
Hari yang kami nanti pun tiba. Kami yang berjumlah tujuh orang termasuk operator yang mengendarai perahu motor siap menyusuri heningnya suasana sungai hitam. Perahu yang kami tumpangi berukuran kecil, hanya cukup untuk tujuh orang penumpang, malah lebih mirip sampan, hanya saja dilengkapi dengan motor penggerak bertenaga sedang. Perahu yang saya gambarkan ini benar-benar perahu yang tingginya dari permukaan air hampir sama. Kami diperlengkapi dengan jaket pelampung, guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Saatnya petualangan yang menyenangkan dimulai.

Jadwal wisata Sungai Hitam hanya pagi dan sore hari saja, karena saat itu waktu makannya Bekantan, sehingga kita bisa melihat mereka keluar dari hutan untuk mencari makan. Selama kurang lebih 60 menit kami menyusuri Sungai Hitam yang tenang dan damai. Namanya saja Sungai Hitam tetapi warna airnya layaknya air sungai biasa. 

Sepanjang Sungai Hitam ditumbuhi pohon Nipah dan Bakau. Pohon Nipah termasuk jenis pohon Palem yang bisa tumbuh di daerah hutan Bakau. 

Di tengah perjalanan perahu motor dimatikan karena sekawanan Bekantan liar sedang asik makan daun di atas pohon sepanjang tepi sungai. Ada yang asik makan, ada yang hanya duduk menikmati aroma hutan, dan ada juga yang bermain kejar-kejaran dari ranting pohon yang satu ke ranting yang lain. 

Wah, sungguh pemandangan yang tidak biasa. Kami bisa melihat Bekantan liar dari jarak yang sangat dekat di alam bebas. Sahabat saya sekaligus pemandu wisata ini meminta kami tidak bersuara supaya Bekantan tidak lari sembunyi melihat kedatangan manusia di areanya. Suara Bekantan yang khas saling bersahutan meramaikan suasana sungai yang sepi. Sebenarnya, kami ingin lebih lama lagi melihat kawanan Bekantan yang masih seru bermain di atas pohon, tetapi perjalanan harus dilanjutkan mengingat hari mulai senja.

Kami melewati kampung nelayan sebelum akhirnya perahu memutar balik di muara sungai yang berbatasan dengan laut lepas. Melihat perahu-perahu nelayan berderet dengan gagahnya, sungguh pemandangan yang luar biasa. Anak-anak berlompatan gembira melakukan atraksi salto ke air saat perahu kami melintas. Di mana lagi bisa memiliki halaman rumah berupa pelataran air tenang dan pemandangan alam yang indah selain di perkampungan nelayan? Lukisan alam Maha Karya Tuhan yang tiada tandingannya.

Warna langit sudah mulai kelabu saat perahu menepi untuk menurunkan semua penumpang. Petualangan kami berakhir dengan oleh-oleh kenangan seru yang tak terlupakan. Semoga kelestarian alam Sungai Hitam dan habitat Bekantan yang sangat langka ini bisa terjaga dengan baik.

(Ed. Nurhasanah)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun