"Hai..." sapanya.
"Hai a.." sauhutku.
" sudah menetapkan tanggal untuk pernikahan kita?" tanyanya sambil menggengam kedua tanganku dan menatap tajam mataku.
Lagi, lagi, dan lagi.
Dia selalu membuat aku mati bediri dengan segala pertanyaannya. Aku sungguh tak tahu ingin berucap apa.
* Â Â * Â *
Dua bulan berlalu,
Semua persiapan pernikahan kami pun telah selesai. Hari ini akad kami dilaksnakan. Pernikahan yang selama ini  aku bayangkan akhirnya menjadi kenyataan. Gugup rasanya, detak jantungku berdetak semakin kencang. Semoga Allah memberi kelancaran untuk pernikahan kami ini. Â
"saya terima nikah dan kawinnya ERVINA ARISTIANI BINTI AS'ARIH dengan maskawin tersebut dibayar tunai." Â Terdengar suara yang bergumam kencang diluar.
"sah.. sah.. sah.. !"Dan disambut oleh suara ramai lainya.
Tak terasa air mataku menetes dengan sendirinya, rasa haru ini sangat tak tergambarkan. Sekarang dia nyata menjadi imam ku. Rasa bahagia yang tak terhingga sungguh aku rasakan sekarang.