Disanapun aku melihat bunga sakura yang indah. Aku fikir hanya jepang yang memiliki sakura, karena ketika aku di jepang sakura ada di sepanjang jalan menghiasi kota. Namun, Beijing pun indah sekali sakuranya.
Uuppsss,,, tidak-tidak, menatapnya langsungadalah keindahan yang hakiki. Karena dia tidak berada dalam layar kaca HP-ku.
* Â * Â *
Selesai sudah lburan ku di Beijing. Selesai sudah pertemuan kita untuk kali ini. Aku harus kembali ke Indonesia. Dan aku harus menjalani hubungan jarak jauh lagi dengannya.
Pagi ini dia mengantarku ke bandara. Sedih rasanya berpisah, karena satu tahun kedepan lagi aku baru bisa bertemu dengannya kembali.
Begitu aku melewati pintu kaca bandara dan terus menatapnya sambil melambaikan tangan tiba-tiba hp ku bordering, ku baca pesan darinya.
Rasnya nafasku mulai tersendat, namun aku harus tetap pulang ke Indonesia.
- * Â * Â *
Setibanya aku dirumah, aku menjalani kegiatan seperti biasanya. Tanpa kabar yang rutin darinya. Itu karena kita memiliki kesibukan yang berbeda. "Namun, aku akan menanti satu tahun itu a''.
- * Â * Â *
Satu tahun kemudian...
Waktu berlalu begitu cepat, dia telah menyelesaikan kuliahnya. Dan hari ini adalah kepulangannya ke Indnesia. Aku menjemputnya di bandara, tatapan panjang ini terus menuju ke pintu kaca itu, aku sepertinya benci sekali dengan pintu kaca itu. Karena seakan menjadi pemisah antara aku dan dia selama ini.
Tiga puluh menit menunggu, akhirnya yang ternanti telah tiba. Entahlah, mengapa nafasku menjadi lebih lega. Aku seperti menedapatkan oksigen melihatnya. Langkahku semakin dekat dengannya, senyum semeringah dari wajahnya begitu sangat jelas terlihat.