Mohon tunggu...
Ervan Hasan Harun
Ervan Hasan Harun Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik UNG

Lahir di Gorontalo pada tanggal 25 November 1974 Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1987 di SDN Inpres 1 Limehe Barat kecamatan Batudaa kabupaten Gorontalo. Melanjutkan di SMP Negeri Batudaa dan tamat pada tahun 1990. Selanjutnya masuk di SMA Negeri 1 Gorontalo tahun 1990 s.d 1992. Pindah ke SMA Negeri 1 Manado di tahun 1992 dan menamatkan SMA di SMA 1 Manado tahun 1993. Diterima sebagai mahasiswa S1 pada Program Studi Teknik Elektro Universitas Sam Ratulangie Manado dan selesai pada tahun 1999. Diterima menjadi dosen di Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2001. Kemudian melanjutkan studi S2 di UGM tahun 2004 dan selesai tahun 2006. Hingga saat ini masih menjadi staf pengajar (dosen aktif) di Universitas Negeri Gorontalo pada program studi Teknik Elektro Fakultas Teknik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik Desa Membangun UNG POSKO Karya Baru Melaksanakan Sosialisasi Stunting dan Pelatihan Pembuatan Makanan Bergizi

22 Oktober 2021   07:02 Diperbarui: 19 November 2021   21:59 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Pembuatan Makanan Bergizi, dokpri

KKN Tematik Desa Membangun UNG POSKO Karya Baru Melaksanakan Sosialisasi Stunting dan Pelatihan Pembuatan Makanan Bergizi

Stunting adalah keadaan paling umum dari bentuk kekurangan gizi (PE / mikronutrien), yang mempengaruhi bayi sebelum lahir dan awal setelah lahir, terkait dengan ukuran ibu, gizi selama ibu hamil, dan pertumbuhan janin.1 Menurut Sudiman dalam Ngaisyah, stunting pada anak balita merupakan salah satu indikator status gizi kronis yang dapat memberikan gambaran gangguan keadaan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau dan pada 2 tahun awal kehidupan anak dapat memberikan dampak yang sulit diperbaiki. Salah satu faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi stunting yaitu status ekonomi orang tua dan ketahanan pangan keluarga.

Stunting yang terjadi pada balita dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak. Secara tidak langsung dampak tersebut dapat berakibat pada penurunan produktivitas, peningkatan risiko penyakit degenaratif, peningkatan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah di masa mendatang. Dampak tersebut dapat meningkatkan kemiskinan dimasa yang akan datang dan secara tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan pangan keluarga.

Dalam rangka menekan angka Stunting, mahasiswa UNG yang tergabung dalam program KKN Tematik Desa Membangun POSKO Desa Karya Baru melaksanakan Sosialisasi Stunting dan Pelatihan Pembuatan Makanan Bergizi kepada masyarakat di Desa Karya Baru (20/10/2021). Kegiatan yang mengusung tema "Cegah Stunting dari Sekarang untuk Mewujudkan Desa Sadar Stunting" ini dibuka langsung oleh Ketua TP. PKK Desa Karya Baru Alci Hatibae. Pada kegiatan ini hadir pula Tenaga Kesehatan dari PUSKESMAS Asparaga, Anita Sunarto, S.ST dan Yanti Ishak, A.Md.Keb yang menjadi narasumber pada kegiatan kali ini.

"Sosialisasi Stunting dan Pelatihan Pembuatan Makanan bergizi merupakan sebuah usaha untuk menekan angka stunting di desa Karya Baru. Hal ini kita lihat setelah melakukan observasi di lapangan ternyata masih banya juga balita yang tidak punya asupan gizi yang baik.", ungkap Koordinator Desa (KORDES) Posko Desa Karya Baru, Thoib Arbie.

Lebih lanjut Kordes Karya Baru menyampaikan bahwa: "Kedepan setelah kita melakukan sosisalisasi dan pelatihan ini dapat memberikan dampak positif terhadap balita dan juga ibu-ibu hamil yang akan melahirkan nanti".

Pelatihan Pembuatan Makanan Bergizi, dokpri
Pelatihan Pembuatan Makanan Bergizi, dokpri

Pada sesi Pelatihan Pembuatan Makanan Bergizi, mahasiswa dibantu oleh para pakar Gizi yakni Novita Suleman, A.Md.Keb (Puskesmas Asparaga), Hamsia Baruadi (PPKBD, Mastin Yusuf (Sub PPKBD), dan juga ketua TP. PKK Alci Hatibae. Kegaiatan yang juga dihadiri oleh Ketua Karang Taruna Desa Karya Baru Saputra Djawalu, S.Pd, diharapkan menambah pengetahuan ibu-ibu rumah tangga yang begitu antusias dalam mengikuti pelatihan ini sehingga Desa Karya Baru akan menjadi desa yang bebas dari masalah Stunting.

Foto bersama Karang Taruna Desa Karya Baru, dokpri
Foto bersama Karang Taruna Desa Karya Baru, dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun