Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Orang-orang Bebas

16 November 2022   23:15 Diperbarui: 16 November 2022   23:24 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Orang-orang bebas

Sembunyikan identitas

Bukan berkeliaran di jalan, bukan di trotoar

Juga bukan di taman-taman

Tapi mereka tampak bertebaran  di ruang berudara sejuk

Mereka seolah bergaya semaunya

Ada yang bertubuh tinggi besar, sedang, bahkan kecil dan kerempeng

Ada yang serupa banci tetapi lelaki tulen

Ada yang serupa kiai tapi pasti bukan

Ada banyak rupa wajah seperti masyarakat biasa

Padahal mereka orang-orang bebas yang luar biasa

Dari profesinya

Bahkan kepiawaiannya

Sesaat mereka berkelompok lalu keluar terpencar dari ruang berudara sejuk itu

Entah apa yang mereka lakukan di luar sana

Barangkali sepanjang hari bergumul dengan debu

Bercumbu dengan gulita malam

Juga mungkin dengan langkah awas, dan waspada

Aku berpikir, mereka barangkali anak-anak penjaga negeri yang bebas dengan tujuan yang jelas

Siapa mereka?

Entahlah

Hanya rindang pepohonan yang menjadi saksi keberadaan mereka yang terlukis dalam sketsa hitam putih di pokok pohon yang dikitari pagar besi berwarna merah dan putih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun