Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semut-semut Rangrang

25 September 2022   09:40 Diperbarui: 25 September 2022   09:49 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

malam di tepi danau ada kodok melompat-lompat

lewati tiga tempat

menginjak belut yang sedang cemberut

Belut marah mengumpat-ngumpat

tidak jauh dari situ ada gadis sedang dibujuk dirayu

oleh lelaki bujang dengan setangkai bunga, dan tisu

katanya bunga untuk tanda cinta yang mengharu biru

sedang tisu untuk  membersihkan nafsu

katanya lagi cinta takperlu cepat-cepat

pelan-pelan tapi tepat

empat kali empat sama dengan enam belas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun