Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Separuh Bulan di Langit Sana

11 September 2022   20:46 Diperbarui: 13 September 2022   09:18 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                   Dokumen Pribadi 

Dia baru saja  sadar dan mengerti sekarang ini

Sinar matahari itu bisa menghangatkan  

Senja yang jingga di ufuk sana juga terasa sejuk dan tenang saat menyambut malam

Dan, malam karenanya begitu terang oleh taburan bintang yang menyelimuti separuh bulan di langit sana

Tapi  yang dirindukan nun jauh di sana tak pernah mau sadar dan mengerti

Semua fenomena alam itu adalah isyarat hati yang senantiasa terawat untuk selalu ada dan ingin menghiasi cerah hari-hari  

Supaya tersebar rasa hangat di saat pagi, dan siang

Agar tenang di kala senja hari datang

Juga berharap mimpi indah akan senantiasa datang di waktu malam

Tapi sudah nasib rupanya

Separuh jiwa yang dinantinya itu secara diam-diam telah terbang jauh melayang  

Sembunyi di balik khayalannya yang takpernah mau menghilang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun