Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Segalanya Ini Untukmu

9 September 2022   07:37 Diperbarui: 9 September 2022   07:44 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kekasih  yang bukan penyair. Takpernah menuangkan cinta berbelit-belit pada kertas kosong. Aku katakan cinta apa adanya, tanpa bumbu segala rasa. Dari mulutku. Pikiranku. Sebab itu yang ingin kaudengar.

Dan kaupun tenang.

Lalu berjalan. Liku-liku namun tertuju. Di sana di pelaminan dua hati kita menyatu. Terus singgah di peraduan. Di sini kita saling bertepuk badan.

Tahun terlampaui. Musim berganti. Anak datang silih berganti. Cinta bukan lagi sekadar kata-kata. Tapi perjuangan penuh makna. Kautak pernah tergoda. Tapi aku mudah menggoda jenismu di luar sana. Bukan karena ingin cari perhatianmu. Bukan juga karena bosan. Justru karena cinta aku melakukan ini diam-diam.

Segalanya aku lakukan untukmu.

"Kaupasti mengerti, Kan?"

Aku tahu kautidak akan mau, dan pernah mengerti meski bathinmu menjerit mencari tahu. Tapi aku tetap mencintaimu. Sungguh. Aku katakan sekali lagi segalanya ini untukmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun