Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Spirit Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 sebagai Jalan untuk Mengukir Sejarah Presidensi G20 2022

25 Juli 2022   20:23 Diperbarui: 25 Juli 2022   20:41 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulih Bersama. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dampak Positif Bagi Keuangan, dan Ekonomi Indonesia

 Indonesia telah memulai hal Presidensi G 20 2022,  sejak 1 Desember 2021 lalu hingga puncaknya pada 30 November 2022 yang akan datang. Satu tahun Presidensi G20 yang dipegang ini tentu tidak akan begitu saja dilewati  tanpa persiapan yang optimal maupun target, dan tujuan yang ingin diraih Indonesia.

Sebagaimana diketahui G20 adalah forum internasional yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan.  Juga G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia, dengan komposisi anggotanya mencakup 80 persen PDB dunia, 75 persen  ekspor global, dan 6o persen populasi global.

Bagi Indonesia sendiri, menurut data Bank Indoneia pertumbuhan PDB Indonesia dari tahun 2015 hingga 2019 bisa dicatat, bahwa di tahun 2015 lalu PDB ada di angka  4,88 persen, kemudian naik menjadi 5, 03 persen di tahun 2016. 

Sementara di tahun 2017 terjadi kenaikan 0,4 persen menjadi 4, 07 persen, yang selanjutnya pada 2018 justru mengalami kenaikan yang signifikan di angka 5, 17 persen, sebelum akhirnya merosot kembali di tahun 2019 sebesar 5,02 persen.

Sementara itu dari segi keanggotaan, anggota-anggota G20 terdiri atas 19 negara dan satu kawasan, yaitu: Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Dari profile anggota G20 ini bisa dipastikan semua itu adalah negara yang mapan di semua segi yang setidaknya bisa menjadi referensi peningkatan bagi semua kegiatan pemerintah Indonesia di masa kini maupun mendatang.

Bagi Indonesia sendiri, dampak positif Presidensi G20 2022 ini terhadap ekonomi, dan keuangani bisa dikemukakan potensinya dari  aspek ekonomi, politik luar negeri, maupun pembangunan sosial. 

Hal itu bisa disebut, Pertama, diharapkan Presidensi G20 berdampak langsung bagi perekonomian, melalui peningkatan penerimaan devisa negara. Lebih dari 20 ribu delegasi internasional diperkirakan akan hadir kepada pertemuan yang akan diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia. 

Pengalaman sebelumnya pada Presidensi Turki, Argentina, Tiongkok, dan Jepang menunjukkan adanya dampak positif ke dalam negeri. Tercatat jumlah kunjungan delegasi internasional mencapai lebih dari 13 ribu. Diperkirakan juga bahwa setiap KTT G20 menghasilkan pemasukan lebih dari $100 juta atau Rp1,4 Triliun kepada host country. 

Kedua, di bidang politik, sebagai Ketua G20, Indonesia dapat mendorong kerja sama dan menginisiasi hasil konkret pada ketiga sektor prioritas, yang strategis bagi pemulihan. Ini adalah momentum bagi Indonesia untuk memperoleh kredibilitas atau kepercayaan dunia, dalam memimpin pemulihan global. Dalam diplomasi dan politik luar negeri, kredibilitas adalah modal yang sangat berharga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun