"Kalau begitu siapa yang usil ini?"tanya kepala desa heran.
***
Untuk mencegah timbul keraguan warga terhadap rencana pembangunan pabrik itu, maka desa berinisiatif melakukan jaga malam di area pekuburan setiap malam. Tiap malam mesti tiga orang secara bergantian warga mendapat jatah ronda.
Rupanya langkah itu efektif. Sampai saatnya pembongkaran makam hingga tuntas dipindahkan, dan kemudian dilanjutkan pembangunan pabrik yang berjalan sebagaimana yang direncanakan.
Sejak itu tidak ada lagi suara-suara aneh maupun keganjilan di seputar bekas pekuburan tua tersebut. Yang ada justru riuh mesin bila pagi hingga petang, dan ramainya orang-orang yang lalu lalang di sekitar pabrik, sebab terang benderang adanya.
***
Di ujung desa yang berdekatan dengan pabrik di kediaman Kasan, juragan padi yang memiliki sawah hektaran di desa ini tertawa senang. Bersama empat anak buahnya, satu perempuan, dan tiga lelaki dewasa, ia berterimakasih, sebab sudah mempercepat langkah pendirian pabrik penggilingan padi besar di desanya ini.
"Ternyata masih ada juga warga desa ini yang takut setan, hehehe. Sementara kepala desanya modern. Kalau tidak diuji dengan cara mistis, dan seram mungkin tidak jelas rencana pabrik itu didirikan."
"Iya juragan. Bersyukur sekali ada ronda segala itu. Akhirnya penggiliangan pabrik berjalan mulus, dan warga semua senang."
"Iya, dan kalian berempat jadi penghuni kuburan tua sementara, hehehehe.."
"Ini perintah, dan kami tidak bisa menolak,"balas perempuan dewasa yang juga ponakan Kasan itu.