Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gagal Mendua

14 Januari 2021   14:09 Diperbarui: 15 Januari 2021   04:46 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hamil tiga bulan?"

"Iya, Bang. Alhamdulillah."

Di saat mereka sedang bercakap itu juga Jime menghentikan motornya di muka warung seraya membawa bahan makanan kebutuhan warung.

Kata Sumi tertawa tanpa ragu ingin memberi kejutan pada Gar, " Itu suami saya, Bang."

Gar menoleh, dan terkejut dibuatnya. Rupanya Jime yang sekian bulan lalu telah mengundurkan diri menjadi knek, malah maju menyalipnya.

"Anak sialan!"umpatnya bergegas pergi tanpa perlu bercakap lagi dengan keduanya. Namun sesaat ia balik ke warung lagi, dan meminta hadiah yang tadi diberikan pada Sumi untuk dikembalikan.

Sumi dan Jime cuma terbelalak, dan menyerahkan hadiah itu pada Gar yang cepat diambilnya lalu melengos tanpa kata-kata.

"Dasar sopir mata ke ranjang!"balas Jime takkalah mengumpat.  

***

Dua hari berselang dari kejadian itu si Gar tidak bisa melupakan Sumi yang sudah membuatnya patah hati. Ia berpikir tidak soal jika suaminya itu orang lain yang tidak dikenalnya. Tapi ini Jime. Seolah knek itu membalas sakit hatinya ketika dimarahi dulu.

Karena itu untuk mengenang Sumi, ia bayar orang untuk melukis wajahnya di belakang bak truk, dengan kalimat yang sudah dipikirnya masak-masak," GAGAL MENDUA."

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun