Mohon tunggu...
Erry Andriyati
Erry Andriyati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Bibi Titi Teliti is a thirty something woman, a wife and a mom of 2 gorgeus children...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menciptakan Lingkungan Sehat dengan Inovasi

5 Desember 2017   20:50 Diperbarui: 6 Desember 2017   12:59 2166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Selain itu saya juga beruntung sekali karena berkesempatan untuk berbincang-bincang santai dengan ibu Nur Fizili Kifli dan bapak Eko Binar dari Puslitbang Sumber Daya Air. Walaupun obrolan kita singkat dan terasa santai, tapi saya merasa banyak ilmu yang bisa diperoleh dari beliau.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Ibu Nur menjelaskan panjang lebar tentang Bangunan Penyedia Air Baku Mandiri atau teknologi yang disebut ABSAH yang juga merupakan kepanjangan dari Bangunan Akuifer buatan Simpanan Air Hujan.

Bangunan ABSAH adalah hasil penelitian dari Puslitbang Sumber Daya Air yang merupakan bangunan konservasi dan sekaligus pendayagunaan air. Bangunan ini dapat menirukan aliran air yang terjadi di alam berupa : aliran air tanah alami, aliran air tanah di sekitar sumur gali/bor, ailran mata air, proses hidrologi di aliran sungai, proses penyaringan fisik di alam, proses penambahan mineral di alam, proses fisik, kimia & biologi.

Bapak Eko juga memberikan penjelasan yang sangat komprehensif seputar teknologi Ecotech Garden atau Tanaman Penyerap Limbah Rumah Tangga.

 Ecotech Garden adalah salah satu teknologi alternatif hasil penelitian Puslitbang Sumber Daya Air yang merupakan pengolahan air selokan (grey water) atau effluent tangki septic dengan menggunakan tanaman hias air.

Sumber: Balitbang PU-PR
Sumber: Balitbang PU-PR
Kalau dipikir-pikir benar juga sih. Sayang juga kalau kita menyiram tanaman dengan air biasa, Kalau ada teknologinya sih mending menggunakan air limbah rumah tangga yang sudah diolah saja. Kriteria tanaman untuk Ecotech Garden sih bebas, asalkan jangan tanaman pangan. Fungsi dari Ecotech Garden selain bisa menyerap limbah dan menghasilkan air yang bagus, juga dari segi estetika.

 Saya juga sempat bertanya tentang berbagai jenis limbah domestik yang terdapat dalam rumah tangga seperti air bekas cucian. Menurut Bapak Eko, saat ini sayangnya deterjen yang dipergunakan oleh masyarakat kebanyakan bukanlah deterjen yang mengandung biodegradable.

foto6

Deterjen non-biodegradable banyak dipergunakan selain karena harganya murah, juga karena budaya masyarakat kita yang menganggap bahwa sabun dengan banyak busa berarti akan lebih bersih. Waduh, saya termasuk tuh. Padahal menurut bapak Eko, deterjen seperti itu tidak dapat terolah secara biologis. Itulah yang menyebabkan sungai-sungai kita jadi banyak busanya. Semoga sih dengan adanya edukasi yang tepat, masyarakat dapat secara perlahan beralih ke deterjen biodegradable sehingga limbah domestik dapat sedikit berkurang.

 Sebenarnya masih banyak sekali materi menarik yang ingin saya dapatkan. Teman-teman yang lain berkesempatan untuk mendapatkan informasi dari nara sumber yang berbeda-beda. Ada materi tentang Program Pengembangan Kota Hijau, Teknologi Rumah Sehat RISHA dan masih banyak lagi. Tapi sayangnya karena keterbatasan waktu, kami tak sempat untuk menuntaskan diskusi menarik tersebut.

dokpri
dokpri
Senang sekali karena dilibatkan dalam program Balitbang PUPR untuk dapat mengkampanyekan lingkungan yang sehat dengan inovasi teknologi. Menciptakan lingkungan yang sehat merupakan tanggung jawab semua orang, bukan hanya pemerintah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun