Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bencana, Tidak untuk Dibecandakan

6 Juli 2017   21:39 Diperbarui: 6 Agustus 2017   08:10 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Garut yang Carut-marut di September 2016

Jika, Willem Rampangilei kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulan Bencana) bercanda, bahwa: "Saya kalau ingat asmara selalu ingat Pak Sutopo," ungkapnya dalam acara nangkring di Kompasiana, hari Selasa, 06 Mei 2017, sambil berbuka puasa di Kantor BNPB, lantai 14 di Jalan Pramuka, Jakarta. bahwa menjadi tugas, terutama Dr Sutopo Purwo Nugroho, M. Si, APU Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam mensosialisasikan kebijakan badan penting negara saat genting pasca bencana melanda.

Maksudnya, perihal tayangan dengan tajuk ADB akan segaris lurus dengan wajah Pak Sutupo yang kerap nongol di layar kaca bila ada musibah terjadi, misalnya, di Kabupaten Garut. Kenapa Garut? Saya kelahiran Kota Dodol itu, persisnya di Ciwalen, dan merasa sesak nafas ketika musibah banjir, terutama dari Sungai Cimanuk terjadi pada September 2016 lalu.

Hal kedua, karena pada tahun di mana sandiwara ADB mulai ditayangkan, dan tetap ada bencana yang airnya sampai menerjang Rumah Sakit UD dr. Slamet -- yang nota bene untuk tempat penampungan korban, mestinya -- yang berada di tengah kota, kondisi DAS (Daerah Aliran Sungai) Cimanuk yang rusak sebagai salah satu pemicu banjir bandang hingga ketinggian 1,5 meter sampai 2 meter.

regional.kompas.com
regional.kompas.com
"Sembilan puluh persen, hutan yang gundul itu disebabkan oleh ulah manusia," tandas lelaki yang piawai bermedia sosial dan faham memanfaatkannya.

Bahwa sandiwara radio adalah sebagai sarana efektif mensosialisasikan pencegahan bencana, terutama bagi warga di daerah-daerah yang rawan bencana. Itu penyebabnya.

Bagaimana agar lebih waspada terhadap bencana ? Disebutkan oleh Pak Sutopo dengan data yang fasih dihapalnya di  luar kepala dalam sebuah perbandingan. Semisal, di Jepang, bekas daerah bencana disterilkan dan dijadikan pelajaran menjadi sebuah monumen. Sedangkan, "Di Aceh, bekas tsunami 26 Desember 2004, sekarang sudah berkembang seperti ini...," tuturnya seraya memperlihatkan video sekitar bencana maha dahsyat di Serambi Mekah itu. Di mana daerah sekitar pantai telah tumbuh bangunan dan mulai dipadati penduduk. Untuk aktivitas seperti biasanya, tak ubahnya sebelum tsunami itu terjadi.

antara
antara
Potret Aceh ketika habis tsunami dok. bnpb

Artinya, kita gampang melupakan sejarah. Kendati sebuah bencana besar sekalipun. Untuk itu, tak masuk akal bila dirayakan dengan "cara-cara" menganggap enteng dalam upaya pencegahan. Padahal, penggampangan itu  bisa mendatangkan korban nyawa lebih banyak. Karena serenteng bencana bisa datang kapan saja, dan repotnya umpamanya alat penanda (akan) awal akan datangnya sebuah bencananya pun bisa menguap tak berfungsi. Karena tak dirawat, dan seterusnya. Pengabaian yang awalnya manusiawi namun akibatnya bisa fatal.

Menilik ketangguhan BNPB, serta terus memperbaiki diri agar meminimalisir kebencanaan di tanah air yang memang kaya akan gunung berapi, dan pulaunya yang tujuh belas ribuan dan enam ribu pulaunya dihuni sebagai sebuah tantangan. Selazimnya, manusia lebih arif dan tanggap seiring teknologi informasi yang berkembang pesat. Dan media sosial (medsos) di genggaman melalui HP canggih, semestinya menjadi alat bantu yang dapat mengurangi kebencanaan di negeri ini.

Mengingat medsos punya keunggulan:

  • Cepat melebihi media mainstream mana pun
  • Tidak birokratis, karena diunggah oleh warga yang peduli
  • Ada sarana semisal HP canggih dan frekuensi yang memungkinkan mengunggah kapan pun di mana pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun