Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Begini Cara RK Mengapresiasi Masyarakat Berprestasi

18 Agustus 2019   15:58 Diperbarui: 18 Agustus 2019   16:00 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begini Cara RK Mengapresiasi Masyarakat Berprestasi
Oleh Erni Wardhani

Jauh-jauh hari, saya sudah menandai tanggal 17 Agustus 2019 sebagai hari pertemuan saya bersama kakak-kakak tercinta di Kota Garut. Semua sudah sepakat, dan tinggal tunggu hari H. Rencananya, saya ikut upacara dulu, lalu berangkat ke Garut. Ternyata apa yang dijadwalkan, menjadi urung gegara ada seseorang yang memberi pesan singkat lewat WA, bahwasanya dari tanggal 15 s.d. 17 Agustus, saya diundang bersama 79  orang lain untuk mendapatkan penghargaan, sesuai dengan apa yang sudah saya perjuangkan sebelumnya.

Singkat kata, saya akhirnya memutuskan untuk membatalkan janji dengan saudara, untuk kemudian pergi ke Kota Bandung guna memenuhi undangan. Di undangan tertera barang yang harus di bawa. Mulai dari dasi kupu-kupu, hingga surat perjalanan dinas, tidak boleh Ada yang tertinggal.
Karena tidak diberi rounddown, maka saya hanya bisa menebak-nebak acara yang akan dilalui selama tiga hari ke depan.

Satu per satu peserta dari berbagai daerah berdatangan. Pada saat, registrasi, kami diberi batik dan tas keteladanan. Demikian mereka menamakan barang tersebut. Tidak lupa round down juga diserahkan.
Saya menyusuri kalimat demi kalimat yang tertera di jadwal. Masyaallah,  selama tiga hari ke depan, begitu padat acara yang akan kami lalui. Hari pertama, pembukaan pada pukul 16.00 wib hingga isoma. Pukul 15.00 wib, Bu Atalya Ridwan Kamil yang tampil cantik dan lincah memberikan pembekalan kepada 80 Masyarakat Berprestasi. Keseluruhan masyarakat berprestasi itu terdiri atas unsur dinas pendidikan, kehutanan, Lingkungan Hidup, Kesehatan, pertanian, ketahanan pangan, ketenagakerjaan, dan departeman agama.

Pada malam hari, setelah acara perkenalan, panitia mempersilakan kami beristirahat, karena besok kami akan diajak ke Gedung DPRD guna mengikuti pidato kenegaraan peringatan HUT ke-74 RI. Selanjutnya besok yang perempuan disuruh menunggu di aula Gedung Sate, karena peserta laki-laki harus melaksanakan ibadah salat Jumat (Bagi yang merayakannya)

Benar saja, tepat pukul 8, kami yang sudah rapi memakai seragam keteladanan, berangkat ke Gedung DPRD memakai bis pariwisata. Nampak beberapa mengabadikan moment, termasuk saya. Merekam setiap kegiatan untuk keperluan kontn. Saya dengan Ibu Casminih, teladan dari SMA Cianjur naik ke bis yang sudah disediakan.
Di sepanjang jalan, kami asyik dengan gawai masing-masing.

Mengikuti Pidato Kenegaraan di Gedung DPRD
Di Gedung DPRD, selama hampir satu jam setengah, kami mendengarkan secara saksama pidato kenegaraan yang disiarkan secara telekonferen. Kami ditempatkan di balkon utama guna mengikuti siaran tersebut, dan tidak bisa mengatur posisi sendiri, karena pihak panitia sudah mengatur sedemikian rupa, hingga kursi pun sudah dinamai sesuai dengan kriterianya. Alhamdulillah, saya kebagian duduk di depan.

Sambil mendengarkan jalannya acara, sesekali saya melihat ke arah bawah di mana Pak RK duduk, dan berniat menghampiri beliau begitu acara selesai. Demikianlah saya, kadang sering nekat akan tetapi selalu berpikir positif, sehingga pada akhirnya, saya memang berhasil berfoto dengan beliau. Gagah sekali Pak RK memakai setelan hitam berpeci, dengan hem putih Dan dasi hitam di dadanya. Dengan ramah belaiu menerima uluran tangan saya dan membiarkan sayae untuk berselfie dengannya.

Petualangan di Gedung Sate
Sambil menunggu peserta laki-laki melaksanakan salat Jumat, kami diberi kesempatan memasuki Gedung Sate.
Lahan yang dibangun pada tahun 1924 ini, masih berdiri kokoh. Menurut data dari yang tertulis, arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya, yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek Belanda (Dr.Hendrik Petrus Berlage), yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional Nusantara.

Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun memesona dengan gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa, (Indo Europeeschen architectuur stijl),
Beberapa pendapat tentang megahnya Gedung Sate di antaranya Cor Pashier dan Jan Wittenberg dua arsitek Belanda,  mengatakan "langgam arsitektur Gedung Sate adalah gaya hasil eksperimen sang arsitek yang mengarah pada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa".
Bahkan menurut D. Ruhl dalam bukunya Bandoeng en haar Hoogvlakte 1952, "Gedung Sate adalah bangunan terindah di Indonesia". Woooow.

Di bagian timur dan barat terdapat dua ruang besar yang akan mengingatkan kita kepada ruang dansa (ball room) yang sering terdapat pada bangunan masyarakat Eropa. Ruangan ini lebih sering dikenal dengan sebutan aula barat dan aula timur, sering digunakan kegiatan resmi. Nah, di aula barat inilah, 80 Masyarakat Berprestasi akan diberi penghargaan oleh Bapak Gubernur Ridwan Kamil.

img-20190816-wa0052-5d5911810d82304c50338342.jpg
img-20190816-wa0052-5d5911810d82304c50338342.jpg
Karena penasaran dengan ruangan yang berada di atas menara, kami serempak menuju ke sana. Di lantai ini tidak dapat dilihat dari bawah, untuk menuju ke lantai teratas menggunakan Lift atau dengan menaiki tangga kayu.Ada 6 tangga yang harus dilalui dengan masing-masing 10 anak tangga yang harus dinaiki. Setelah sampai di sana, terlihat pemandangan yang memang luar biasa. Pemandangan kota Bandung dapat terlihat dari atas sini.
Petualangan di dalam gedung ini tidak sepenuhnya terpuaskan, karena pihak panitia segera memberitahukan bahwasanya kami harus segera memasuki aula dan mendapatkan makan siang selama 40 menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun