Mohon tunggu...
Ernita Silaban
Ernita Silaban Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP

Ernita Silaban STB HKBP Kumpulan Tulisan motivasi dan Renungan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayahku Motivatorku

27 Februari 2021   07:44 Diperbarui: 27 Februari 2021   07:48 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kata mereka ayah itu adalah sosok yang sangat di takuti dan di segani terkhusus bagi anak perempuan. Beda dengan kata ku, ayah itu adalah sosok yang sangat aku kagumi dan menjadi idola ku

Mengapa aku mengatakan hal demikian, semenjak aku lahir dan melihat dunia ini, suara ayah yang ku dengar pertama dengan memanggil Boruku (Dalam bahasa batak panggilan untuk anak perempuan)

hingga sampai saat ini menginjak umur ke 22 Tahun ayah tetap memanggil aku dengan sebutan boru dan kakak jarang sekali panggilan dengan nama kecuali sedang marah dan kesal, yang pasti akan memanggil nama dengan nada yang sedikit tinggi (hahahhaha).

Ayah bagiku adalah sosok yang sangat Tegas tetapi lembut, penyayang dan sangat pengertian bahkan ayah ku juga adalah pejuang keras untuk menafkahi kami bahkan menyekolahkan kami hingga sampai saat ini, aku bangga pada nya tak sekalipun ia mengeluh demi kami anak-anak nya.

padahal aku sangat jelas tahu bahwa kesehatan nya tidak se sehat orangtua yang lain, tetapi apapun akan dilakukan nya untuk kami.

Dari kecil hingga sampai saat ini aku dan adik-adik ku tidak pernah ketinggalan dalam artian dalam pendidikan kami selalu tetap terkemuka mengikuti les-les yang membantu sekolah kami, wah itu bukan hal yang murah bukan hanya biaya sekolah, namun les privat juga harus di pikirkan oleh ayah buku-buku dan hal yang lain.

Dari kecil hingga sampai saat ini dari hal mainan, tempat-tempat wisata, makanan terkenal kami juga tidak pernah ketinggalan, karena ayah akan selalu membuat kami terdepan, yah walau seperti yang aku katakan dia tidak punya apa-apa, namun semangat daya juang nya tinggi untuk memajukan kami anak-anak nya.

Wajar saja aku sangat bahagia karena memang ayah sangat menjadi idola ku, mengerti apa yang aku inginkan dan memahami bagaimana diriku, dari kecil hingga SMA saya masih tetap di depan orangtua, namun semenjak saya memasuki bangku perkuliahaan saya harus mandiri dalam segala hal, termasuk harus jauh dari orangtua.

Saya memasuki dunia perkuliahan dan ber asrama yang memang mengajarkan ku banyak hal, termasuk untuk mandiri dan tidak begitu bergantungan kepada orangtua termasuk ayah yang selama ini selalu ada untuk ku, pada awalnya aku tak mampu, namun ada dia yang selalu menopang, mendoakan dan menjadi motivator ku sehingga aku mampu mandiri hingga sampai saat ini.

Aku hanya mau katakan kepada setiap pembaca tulisan ini, bahwa laki-laki yang paling tulus mencintaimu adalah Ayah, tetaplah menjadikan ayah idola mu, orang yang paling luar biasa dalam hidupmu, karena orangtua adalah segalanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun