Mohon tunggu...
Ernita Prianiytha
Ernita Prianiytha Mohon Tunggu... Petani - Agroekoteknologi UNDIP

Pemenuhan tugas rilis media KKN Tim II UNDIP Tahun 2020 di Kabupaten Wonogiri, Kecamatan Jatisrono, Desa Sumberejo

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Sulap Sampah Rumah Tangga Menjadi Berkah

10 Agustus 2020   21:52 Diperbarui: 7 April 2021   10:28 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Jamu Kuat Tanaman (MOL). dokpri

Kalikarung, Wonosobo (08/08). Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat kelurahan Kalikarung untuk mengurangi aktifitas di luar desa dan tetap berada di rumah masing-masing, akibatnya perekonomian masyarakat menjadi terganggu akibatnya kebutuhan untuk sehari-hari sulit untuk dipenuhi seperti bahan makanan. Aktifitas di rumah juga meningkatkan sampah rumah tangga seperti sampah sisa sayur, buah, kulit bumbu dapur bahkan bungkus kemasan makanan. Banyaknya sampah rumah tangga memunculkan masalah baru pencemaran lingkungan, polusi, dan sumber penyakit.

Arif Setiawan merupakan salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang mengikuti kegiatan KKN di Kelurahan Kalikarung melihat permasalahan ini membuat suatu inovasi yaitu merubah sampah rumah tangga yang tadinya menimbulkan masalah menjadi berkah untuk masyarakat sekitar. Program yang dibuat oleh mahasiswa semester 7 ini adalah pelatihan membuat jamu untuk tanaman yang berasal dari sampah organik dan mini vertikultur yang dibuat dari bekas kemasan minyak goreng.

Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu RT 01 RW 06 dan beberapa anak-anak  Jamu untuk tanaman dibuat dari sampah rumah tangga organik seperti sisa sayu, buah dan nasi basi. Jamu ini merupakan kumpulan mikroorganisme lokal (MOL) yang mampu meningkatkan  pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Pembuatan jamu ini juga sangat mudah dan bahannya pun ada di sekitar. Sampah organik dipisah sesuai jenis seperti sampah sayur, sampah buah dan nasi basi. Sampah yang telah dipilah masing masing dimasukkan kedalam botol yang sudah berisi air cucian beras dan gula jawa dan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum diaplikasikan ke tanaman. 

Pembuatan Mini Vertikultur. dokpri.
Pembuatan Mini Vertikultur. dokpri.
Selain memanfaatkan sampah organik Arif juga menyulap sampah kemasan minyak goreng menjadi pot vertikultur untuk menanam tanaman hortikultura.  Cara pembuatannya pun cukup mudah hanya membersihkan kemasan dari kotoran dan minyak yang menempel. Kemasan sudah bersih dibuat lubang dan di bentuk menjadi pot. Pot yang sudah jadi diisi media tanam yang terdiri dari tanah, sekam bakar, dan pupuk kandang. Pot kemudian di tanam bibit tanaman seperti cabai, terong, potongan daun bawang dan beberapa tanaman sayur. Ibu-ibu sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan pelatihan.

"Ternyata nasi basi, sisa sayur dan kulit buah memiliki banyak manfaat untuk tanaman ya setelah di manfaatkan dengan benar" ucap Ibu Sulasminah. 

Beberapa ibu juga berpendapat sama dan berencana untuk membuat lebih banyak lagi. " Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini warga RT 01 mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri yang didapat dengan menanam tanaman hortikultura di rumah, selain mengurangi tempat ramai seperti pasar juga menghemat pengeluaran dimasa pandemi seperti ini" ucap Arif.

Rangkaian kegiatan KKN ini selain untuk mengedukasi warga tentang manfaat sampah juga mengajak masyarakat untuk berkebun di rumah sendiri dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar walau itu berasal dari sampah (Arif Setiawan/Eko Ariyanto).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun