Kalikarung, Wonosobo (08/08). Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat kelurahan Kalikarung untuk mengurangi aktifitas di luar desa dan tetap berada di rumah masing-masing, akibatnya perekonomian masyarakat menjadi terganggu akibatnya kebutuhan untuk sehari-hari sulit untuk dipenuhi seperti bahan makanan. Aktifitas di rumah juga meningkatkan sampah rumah tangga seperti sampah sisa sayur, buah, kulit bumbu dapur bahkan bungkus kemasan makanan. Banyaknya sampah rumah tangga memunculkan masalah baru pencemaran lingkungan, polusi, dan sumber penyakit.
Arif Setiawan merupakan salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang mengikuti kegiatan KKN di Kelurahan Kalikarung melihat permasalahan ini membuat suatu inovasi yaitu merubah sampah rumah tangga yang tadinya menimbulkan masalah menjadi berkah untuk masyarakat sekitar. Program yang dibuat oleh mahasiswa semester 7 ini adalah pelatihan membuat jamu untuk tanaman yang berasal dari sampah organik dan mini vertikultur yang dibuat dari bekas kemasan minyak goreng.
Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu RT 01 RW 06 dan beberapa anak-anak  Jamu untuk tanaman dibuat dari sampah rumah tangga organik seperti sisa sayu, buah dan nasi basi. Jamu ini merupakan kumpulan mikroorganisme lokal (MOL) yang mampu meningkatkan  pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Pembuatan jamu ini juga sangat mudah dan bahannya pun ada di sekitar. Sampah organik dipisah sesuai jenis seperti sampah sayur, sampah buah dan nasi basi. Sampah yang telah dipilah masing masing dimasukkan kedalam botol yang sudah berisi air cucian beras dan gula jawa dan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum diaplikasikan ke tanaman.Â
"Ternyata nasi basi, sisa sayur dan kulit buah memiliki banyak manfaat untuk tanaman ya setelah di manfaatkan dengan benar" ucap Ibu Sulasminah.Â
Beberapa ibu juga berpendapat sama dan berencana untuk membuat lebih banyak lagi. " Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini warga RT 01 mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri yang didapat dengan menanam tanaman hortikultura di rumah, selain mengurangi tempat ramai seperti pasar juga menghemat pengeluaran dimasa pandemi seperti ini" ucap Arif.
Rangkaian kegiatan KKN ini selain untuk mengedukasi warga tentang manfaat sampah juga mengajak masyarakat untuk berkebun di rumah sendiri dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar walau itu berasal dari sampah (Arif Setiawan/Eko Ariyanto).