Mohon tunggu...
Erni Dwii
Erni Dwii Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN BTV III UNEJ Kelompok 62

Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNEJ Gandeng UMKM Sulap Limbah Jadi Duit

1 September 2021   08:48 Diperbarui: 1 September 2021   10:22 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ponorogo – KKN merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa untuk terjun di tengah masyarakat luar kampus secara langsung guna mengidentifikasi serta menangani masalah yang sedang dihadapi masyarakat sebagai upaya peningkatan pemahaman dan kemampuan bagi masing-masing mahasiswa. 

Namun, dengan adanya wabah covid-19 yang tak kunjung usai, Universitas Jember mengambil tindakan supaya mahasiswanya tetap bisa melaksanakan KKN. Jalan yang ditempuh UNEJ yaitu dengan menyelenggarakan KKN BTV (Back To Village) III UNEJ. 

Kegiatan KKN Back To Village yang artinya KKN dilaksanakan di kampung sendiri secara mandiri. Hal ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi para mahasiswa.

Salah satunya yaitu Erni Dwi Lestari mahasiswi yang melaksanakan KKN di Desa Kunti , Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo dengan mengangkat topik pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid-19. 

Berdasarkan observasi yang dilakukan di Desa tersebut, dia mengajak salah satu industry omahan atau rumahan untuk memanfaatkan limbah sisa produksinya menjadi produk yang layak jual.

"Saya lihat banyak sekali umbrukan atau tumpukan limbah sisa produksi meubel. Kata pemilik usahanya sih cuma digunakan seperlunya saja seperti sebagai bahan bakar atau dibuat dingklik (tempat duduk kecil)" ucap Erni pada kompasiana.com, Minggu (29/8).

Menurut Erni Dwi Lestari masalah tersebut perlu diatasi karena tumpukan limbah akan merusak estetika lingkungan, pencemaran udara, serta dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Demikian merupakan alasan mengapa Erni mengangkat topiknya dengan pemanfaatan limbah. 

Dengan harapan olahan limbah nanti dapat berkembang terus menerus karena limbah dapat dikreasikan menjadi apapun sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi seperti produk vandel, hiasan dinding, dsb. 

Menurutnya, upaya pemanfaatan limbah kayu ini dapat dilakukan berkepanjangan seiring industri melakukan produksinya.

"Dengan adanya pemanfaatan limbah ini saya berharap banyak untuk perekonomian pemilik usaha dan masyarakat sekitar. Menurut saya limbah kayu ini memiliki peluang besar dengan pasar yang luas. Dan saya berharap akan terus berkembang nantinya dan bisa membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar" tambah Erni pada kompasiana.com, Minggu (29/8).

Selain itu, Erni juga berharap inovasi ini dapat menjadi penopang ekonomi yang merosot di saat pandemi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun