Telah banyak contoh dari pemimpin alami dan pemimpin-alami-yang-dikembangkan-bakatnya yang sukses mengembangkan organisasinya, sebut saja Napoleon, Jack Ma, Elon Musk, Warren Buffet dan banyak lagi contoh sukses dari pemimpin tipe Genetis dan Sintesis.
Yang sulit adalah menemukan contoh pemimpin dari tipe Teori Sosial karena memang tipe seperti itu tidak memiliki bakat untuk menjadi pemimpin. Sebanyak apapun teori yang diberikan, sehebat apapun mentor yang dimiliki, mereka akan sangat sulit untuk berhasil karena memang dasarnya bukan pemimpin.
Ada hal yang menggelitik saya dari paragraf terakhir. Akhir-akhir ini media diramaikan oleh sosok Edi Sukmoro - Dirut PTKAI yang duduk di atas rakit ketika banjir melanda salah satu bengkel kereta, sementara orang-orang lain yang ada di sekelilingnya menceburkan diri dan terlihat kerepotan mendorong rakit tersebut.Â
Jika merujuk ke teori lahirnya pemimpin, jelas dia bukan tipe pemimpin genetis maupun sintesis karena pemimpin yang sebenarnya akan susah hatinya ketika melihat anggotanya susah, akan hancur hatinya ketika melihat anggotanya menderita. Bukan malah merdeka di atas penderitaan anggota.
bahkan hal tersebut tetap berjalan sampai dengan saat ini walaupun banyak cibiran dari masyarakat. Menariknya, fenomena #angkotayahedi juga menarik perhatian mantan Dirut PTKAI, Ignasius Jonan, yang menasehati agar kegiatan tersebut dikurangi walaupun nyatanya tidak digubris.
Selain itu, Edi juga sering memanfaatkan fasilitas kartu dinas untuk membelanjakan hal-hal pribadi seperti tas, jam tangan, ballpoint mahal dan aksesoris-aksesoris lain. Tipe pemimpin yang seperti itu sudah tidak relevan lagi saat ini.
(table di bawah ini hanya memperlihatkan transaksi yg nilainya besar saja, transaksi pribadi di bawah Rp 5 juta tidak dicantumkan)
Saya jadi teringat sebuah scene di film lawas, Titanic. Setelah menabrak iceberg dan kapal mulai tenggelam, sang kapten tetap bertahan di ruang kemudi sambai memegang erat kemudi.Â