Mohon tunggu...
Erna Yanti
Erna Yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu komunikasi || Universitas Islam Negri Alauddin Makassar

Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Konten Media Negatif Saat Ini

24 Juni 2021   09:48 Diperbarui: 25 Juni 2021   07:09 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada kemajuan teknologi informasi komunikasi saat ini tidak hanya memberikan dampak yang positif tetapi juga memberikan dampak yang buruk. Penyampaian akan informasi begitu cepat dimana setiap orang telah dengan mudah memproduksi informasi, dan informasi yang begitu cepat tersebut melalui beberapa media sosial seperti facebook, twitter, ataupun pesan telpon genggam seperti, whatsapp dan lain sebagainya yang tidak dapat difilter dengan baik.

Informasi yang dikeluarkan baik orang perorang maupun badan usaha melalui media sosial dan elektronik ketika telah terkirim dan dibaca oleh banyak orang dapat mempengaruhi emosi, perasaan, pikiran  bahkan tindakan seseorang atau kelompok. Sangat disayangkan apabila informasi yang disampaikan tersebut adalah informasi yang tidak akurat terlebih informasi tersebut adalah informasi bohong (hoax) dengan judul yang sangat provokatif mengiring pembaca dan penerima kepada opini yang negatif. Opini negatif, fitnah, penyebar kebencian yang diterima dan menyerang pihak ataupun membuat orang menjadi takut, terancam dan dapat merugikan pihak yang diberitakan sehingga dapat merusak reputasi dan  menimbulkan kerugian materi.

Tidak hanya itu, banyak konten-konten diluar sana yang sedang viral karena memunculkan pro dan kontra seperti contohnya pada kasus viral Ferdian Paleka, yang membuat konten video di Youtube berisi prank yang membagikan sembako berisi sampah kepada sekumpulan waria di kawasan Bandung, Jawa Barat. Hasilnya, video tersebut viral dan mendapat respon kecaman dari para pengguna media sosial, karena dianggap melecehkan dan tidak manusiawi. Viralnya video tersebut karena banyak diperbincangkan dan dibagikan oleh para pengguna lain (netizen) hingga kasusnya tersebar di berbagai kanal media sosial, bahkan di stasiun televisi nasional.  Program saat ini juga lebih mementingkan ranting. Program yang sukses adalah program yang rantingnya tinggi tidak peduli bagaimana kualitasnya. Ketikaa rantingnya tinggi maka program tersebut akan tetap berjalan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun