Mohon tunggu...
Erna NurvitaSari
Erna NurvitaSari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

“ Hidup adalah pilihan, apapun yang membuatmu sedih maka tinggalkan. Dan apapun yang membuatmu bahagia maka pertahankan”

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme beserta Pemikiran Tokoh-tokohnya

1 Mei 2020   15:30 Diperbarui: 1 Mei 2020   15:32 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualikum Wr. Wb

Disini saya akan menjelaskan dari pemahaman saya tentang filsafat pendidikan Eksistensialisme beserta pemikiran tokoh-tokoh dalam filsafat pendidikan eksistensialisme.

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

Menurut etimologi eksistensi berasal dari kata "esk" yang memiliki arti yaitu diluar dan "sistensi" yang berarti berdiri atau membuat. Jadi dapat diartikan sebagai berdiri sendiri. 

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang berpusat pada manusia individu atau manusia itu sendiri yang akan bertanggung jawab atas kemauan bebas tanpa memikirkan secara mendalam yang mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar. Tetapi orang yang bereksistensi akan sadar bahwa suatu kebenaran itu hanya bersifat relatif. 

Tujuan pendidikan menurut aliran ini yaitu untuk mendorong setiap individu agar mengembangkan potensi manusia yang dimilikinya atas kesadaran pada dirinya sendiri. 

B. Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan Eksistensialisme 

1) Jean Paul Sartre (1905-1980), ia dikenal dengan salah satu statementnya yaitu manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup. Ia juga berpendapat bahwa eksistensi yaitu sebelum esensi. 

2) Soren Klerkegaard, ia lahir pada tanggal 05 mei 1813. Ia merupakan anak terakhir dari tujuh bersaudara. Ia berpendapat bahwa manusia tidak pernah hidup sebagai aku umum. Melainkan sebagai aku yang bersifat individual. 

3) Martin Buber, ia lahir pada tanggal 08 Februari 1878. Ia beranggapan bahwa sebuah pemikiran yang berbeda yaitu aku itu dan aku engkau. 

4) Martin Heidegger, ia lahir pada tanggal 26 september 1889 di Jerman. Ia beranggapan bahwa adanya keberadaan akan terlihat pada eksistensinya. Pada intinya ia memusatkan semua hal itu kepada manusia itu sendiri dan mengembalikan masalah atau problem kepada manusia itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun