Mohon tunggu...
Ernanda CindyW
Ernanda CindyW Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Kejarlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Tokohnya

28 April 2020   20:36 Diperbarui: 28 April 2020   20:27 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr wb

Filsafat eksistensialisme merupakan filsafat modern di abad 19 lalu dibumingkan kembali di abad 20 oleh Martin Burber, Karl Jesper serta Jean Paul Satre. Filsafat ini bisa diterapkan pada permasalahan yang ada pada pendidikan serta bisa dijadikan untuk rujukan sebuah teori pendidikan. Eksistensi dalam arti bahasa adalah timbul atau muncul serta mempunyai wujud eksternal dan kata sisten artinya menyebabkan berdiri. 

Segala sesuatu yang eksis adalah segala sesuatu yang mempunyai wujud serta menekankan pada apa sesutu itu atau kesadaran bahwa dia ada dan merupakan makhluk yang bertindak untuk memilih, menciptakan serta mengespresikan diri didalam proses bertindak atau memilih sebuah tanggung jawab. Eksistensi selalu terbuka tentang hal-hal baru menyangkut kebebasan inti dari manusia. 

Tujuan filsafat pendidikab eksistensialisme adalah untuk menciptakan keberanian tentang sebuah gagasan, pikiran atau maksud dari keinginan ketertarikan yang dimiliki masing-masing siswa.

 Maka pendidikan yang berlandaskan pada eksistensialisme harus selalu mempertahankan terhadap fokus realitas kehidupan manusia, sehingga filsafat ini menyakini bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menekankan pada individu. 

Penerapan filsafat eksistensialisme didalam pendidikan yaitu diterapkan pada penentuan kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru atau pendidik dan peserta didik. Selain itu peserta didik diberikan kebebasan didalam mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. 

Tokoh-tokoh filsafat pendidikan eksistensialisme, yaitu:

a. Jean Paul Satre, lahir di Paris Prancis pada tanggal 21 Juni 1909. Dia merupakan filusuf kontemporer serta penulis Perancis. Dia menyatakan bahwa lebih menekankan terhadap kebebasan manusia yang padat menjadi bebas merupakan keharusan dan pilihan serta saya akan memilih dan melakukan apa yang saya suka jika melalui satu jalan yang buntu atau tersesat maka saya akan mencari jalan yang lainnya dan saya selalu merasa bebas. Didalam pendidikan, lebih membuat siswa yang independen.

b. Soren Kierkegaard, yang menyatakan bahwa dengan eksistensialismenya mengajarkan kita untuk menjadi satria iman dan bereksistensi sesuai dengan esensinya. Seseorang yang ingin bereksistensi yang sesuai esensi  harus melakukan lompatan eksistensi dan lompatan  iman. Didalam eksistensi ada 3 rana yaitu rana  estetis, rana etis, dan rana realitis. 

c. Karl Jasper, menyatakan bahwa eksistensialisme hanya mungkin melalui kehidupan bermasyarakat sehingga manusia berada dalam situasi-situasi sosialdan cara manusia berhubungan dengan lingkungan bermacam-macam, ada yang menyerah pada situasi sosial yang ada tanpa pertahanan dirinya sendiri yang sejati sehingga membiarkan dirinya hayut tanpa identitasnya sendiri. Menurut Jasper yang penting adalah cara bagaimana untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya tanpa kehilangan jati dirinya sendiri. 

d. Paunt Tillich, dia mengaplikasikan konsep eksistensistensialisme pada teologi kristen serta mulai memperkenalkan teologi eksistensial kepada khalayak umum. ia mengedepankan pendapat bahwa manusia modern harus memiliki pendirian.

Sekian dari saya

Wassalamualaikum wr wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun