Mohon tunggu...
Erna Manurung
Erna Manurung Mohon Tunggu... Penulis - Sedang bermukim di kampung halaman (Serang, Banten)

Senang menulis hal Ikhwal masalah-masalah kesehatan jiwa, sesekali jalan-jalan di sekitar rumah lalu melaporkannya ...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerita-Panjang] Kala Usia Senja Tiba #4

15 Juni 2021   08:00 Diperbarui: 15 Juni 2021   08:31 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.depositphotos.com

"Anda dari mana?" lanjut Lestari setelah mereka duduk berhadapan.

"Saya Sarweni bu, mahasiswa keperawatan yang kemarin mengajukan permohonan praktek di sini."

Lestari langsung ingat. Dalam rapat internal minggu lalu ibu Yani pernah memberitahu bahwa akan ada mahasiswa praktek yang akan magang di sini. Tapi bu Yani belum sempat memberitahu nama si mahasiswa. Mungkin ini orangnya.

Lestari segera mengurus administrasi berkaitan dengan penempatan dan tugas-tugas mahasiswa praktek. Sarweni akan menangani para lansia yang sakit dan membutuhkan perawat khusus. Tugas sebagai 'HRD' ia lakoni setelah ada kesepakatan dengan ibu Yani. Lestari memang pernah menawarkan diri untuk membantu dalam urusan HRD atau kepegawaian sekaligus 'kepenghunian' asrama.

Ibu Yani membolehkan, tapi sekali lagi, asalkan tugas utama tidak terabaikan. Lestari mengiyakan. Tanpa sepengetahuan ibu Yani, ia meminta beberapa orang untuk membantunya. Merekam dan membuat verbatim (transkrip) wawancara, mencari data, dan membuat ilustrasi tulisan. Tentu saja dengan selipan uang lelah yang diambil dari koceknya sendiri. Karena pegawai administrasi di kantor asrama terbatas, Lestari hanya sendirian mengerjakan penerbitan koran. Ibu Yani yang memeriksa dan menyetujui kontennya.

Selesai menerima surat tanda terima, Sarweni diantar oleh Pak Yamen ke kamarnya. Lestari menyuruh Sarweni beristirahat dulu, siang nanti makan bersama-sama dan sekalian ketemu Ibu Yani untuk orientasi singkat. Kalau mau berkenalan dengan seluruh staf dan pegawai asrama, besok saja. Demikian instruksi yang diberikan kepada gadis itu.

***

Lestari mengetuk perlahan pintu kamar Pak Djoko. Tak lama, yang dicari keluar dan membukakan pintu. Sedikit terkejut karena baru kali ini staf baru mencari sampai ke kamarnya.

"Selamat siang Pak Djoko, maaf mengganggu."

"Oh, tidak. Ada apa mbak?"

"Tidak Pak. Hanya mau mengajak bapak makan siang di ruang makan. Beberapa hari ini kami tidak melihat bapak di beranda dan ruang makan kalau siang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun