Mohon tunggu...
ERNA HANDAYANI
ERNA HANDAYANI Mohon Tunggu... Sekretaris - Penulis

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bantuan Langsung Tunai Kaum Menengah, Efektifkah?

29 September 2020   07:31 Diperbarui: 29 September 2020   07:42 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sebagai dampak pandemi, penurunan konsumsi rumah tangga masyarakat Indonesia disebabkan banyak faktor. Bukan hanya kemampuan daya beli, pembatasan sosial merubah drastis pola konsumsi masyarakat.

Ramalan resesi Indonesia setelah pertumbuhan negatif pada kuartal I-III hingga 5,32 pada kuartal II, memaksa pemerintah menggarap pola konsumsi kaum menengah. Program ini yang disebut program bantuan tunai bagi kaum menengah "teracam" miskin. Setiap pekerja yang mendapatkan upah 5 juta ke bawah mendapatkan bantuan langsung tunai selama 4 bulan. Masing-masing sebesar Rp. 600.000,- langsung ke rekening pekerja yang bersangkutan.

Konsumsi rumah tanggal yang mengalami zona kontraksi minus hingga 3 persen pada kuartal III tahun 2020, diharapkan dapat dikurangi dengan bantuan langsung tunai ini.

Jika di perjelas, bantuan langsung tunai diharapkan dapat :

  • Membantu masyarakat kelas menengah 'terancam'miskin agar tidak menambah data masyarakat miskin.
  • Membantu masyarakat kelas menengah memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai bagian dari counter cyclical pandemi covid.
  • dan yang terpenting adalah menambah daya beli yang ujungnya menambah konsumsi bruto domestik.

Pertanyaannya, apakah hal ini tersampaikan dengan baik kepada masyarakat luas dalam scope khusus adalah para kaum menengah penerima bantuan tunai?

Bahwa bantuan yang mereka terima diharapkan dipergunakan untuk memutar kembali roda perekonomian negara dari sisi konsumsi.

Kedua, membuktikan tentang pentingnya data, pemberian langsung tunai kepada masyarakat baik masyarakat miskin atau menengah, harus tepat sasaran.

Beban APBN yang melonjak pada masa pandemi harus diikuti kebijakan pemerintah yang efektif dan tepat sasaran. Hal ini dengan tujuan akhir, menghindari RESESI. Bismillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun