Aaladiiin... engkau kah lelaki itu
Pendamba putri mulia sang raja
Tampangmu lusuh,Â
karena keringatmu terus mengucur mengikuti lompatan tubuhmu yang begitu lentur
Apa kamu sudah sinting
Putri raja hendak kau persunting?Â
Aah..Aladiiin...
Rupanya mereka tak pernah melihat
Jika hatimu penuh martabat...
Menegakan keadilan, Â memangkas kekerasan... Menolong setiap kesusahan
Wahai putri Raja, Â rupanya hatimupun tak kalah mulia
Benarkah terpesona tingkah Aladdin yang Lucu, Â kegemarnya membantu
Wahai putri Raja
Maukah kamu menikahi Aladin pada hal dia sangatlah miskin
Aah.. Aladin, Â tak pernah berburu harta, apa lagi tahta..
Bertaut hati yang mulia
Tanpa sengaja melimpahlah Emas permata
Tanpa sengaja ada lampu ajaib yang dihuni jin yang unik terperangkap dan terusik
Haa.. Haa.. Jin  hijau datang berkata
Katakan 3 permintaan pastilah aku kabulkan
Aladin bijak berkata, Â Jadikan aku seorang pangeran
Biar kuberjumpa putri Jasmin yang kudambakan
Bukan raja yang kuharapkan tapi cinta terlanjur menikam
Padamu Aladin.. Aku berkaca
Tak perlu harta menggapai tahta
Atau citra harum yang sementara
Ketulusan Aladin yang sesungguhnya
Membawa bersanding putri Jasmin tercinta
Erna EkaZÂ
Malang, Â 2 Juli 2019