Mohon tunggu...
Erna Eka Zuliati
Erna Eka Zuliati Mohon Tunggu... Guru - Always smiling ☺

Suci luhur kang ginayuh Rumpil gawene, Abot sanggane Nanging luhur pungkasane

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pangling Diri

23 Maret 2019   11:15 Diperbarui: 23 Maret 2019   14:33 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum Malaikatku..
Pagiku turut santun menyapamu
Ada Kelopak mega berbinar seksi merayu matahari.
Melangkah mengayun niat meraih Nikmat.. 

Untai mutiara do'a dikalungkan di sepertiga malam lalu
Bulir tasbih membuih di lisan pagi
Menemanimu mencecap berkah dari tangan Sang Illahi

Duhai kekasihku..
Jika kabut turun melintas
Tundukan dinginya dengan rajutan ihlas
Menabur nikmat pengusir penat
Selapang dunia muara kasihNya
Hanya seluas galah jalan kita
Sepenggal saja cinta berbalut fatamurgana

Lalu Nikmat mana yang kita cari
Jika hati tak bertaut Robbil izzati
Masihkah berbincang tentang pekatnya kabut pagi,
Melupakan sepicis sedekah subuh tadi

Kekasihku,  tempat ku bersandar dari ketinggian hati
Tanyakan Rabmu, dengan apa aku basuh hati yang pangling diri sendiri
Menjauh...  Tak lagi intim pada Illahi

Selamatkan aku duhai pelipur sanubari
Di jejakmu surga kudapati
Tepiskan dunia yang menghakimi
Memalingkan sujud, memungut zamrud

Di Senja ini
Di antara mega yang melukis langit sesukanya,
Di selanya seberkas cahaya menyeruak menembus sukma
Ya Rabbi.. Jika petang mulai tiba
Sungkurkan wajahku hanya di kakiMU

By : Erna Ekaz

Malang,  23 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun