Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Akhir dari Tulisan Tinta dan Permulaan Tulisan Cahaya

3 April 2023   15:33 Diperbarui: 7 April 2023   14:52 1715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh 'tulisan cahaya' (teks Al-Qur'an) berbasis online, medsos (Sumber gambar: shutterstock via kompas.com)

Anak-anak gaul sudah bisa mengunggah teks Al-Qur'an versi MP4 di ponsel atau di medsos. Siapa yang tidak senang menggunakan ponsel atau medsos di zaman now? 

Medsos berbahaya sekaligus bermanfaat. Betapa senangnya saya dan Anda saat anak, adik atau keponakan sendiri bisa memainkan ponsel dengan membaca teks tertulis Al-Qur'an sebagai 'tulisan cahaya'. Paling tidak, mereka bisa menyimak tulisan-suara Ilahi yang bersenandung melalui ponselnya.

Tetapi, betulkah akhir dari tulisan manual alias tulisan tinta di atas kertas, seperti di koran, majalah, buku, dan sejenisnya? 

Basis material dari tulisan tersebut tidak usang, melainkan mulai berangsur-angsur kehilangan daya tariknya karena sudah ketinggalan zaman.

Suatu ketika, saya sempat penasaran dengan satu atau dua eksemplar koran yang bertengger di atas meja ruang tunggu di kantor. Saking mata ini "nyantol" terhadap tajuk koran yang saya anggap menarik, lalu saya mencari halaman bersambung. 

"Mengapa ukuran kertas koran nampak kecil dari biasanya?" Begitu gumanku. "Mungkin pengaruh media online, sehingga ukuran koran berbeda dari sebelumnya." Kurang lebih begitu jawaban dari seorang kawan.

Kita lupakan dulu urusan koran. Kita betul-betul ingin tanda ekspresi baru dan bacaan atas teks tertulis baru. 

Kita ingin lebih nyaman, efektif, dan mobile membaca teks Al-Qur'an. Lagi pula, bermodal ponsel atau medsos dengan klik murattal Al-Qur'an 30 juz, misalnya di MP4.

Bacaan atas tulisan cahaya itu muncul di layar internet. Saya biasanya nge-googling tentang murattal Al-Qur'an. Mulai dari Syekh Sudais, Muhammad Taha al-Junayd, Musyaari Rasyid, Hani ar-Rifai hingga Muammar ZA. 

Semuanya kita bisa mengakses teks-suara Al-Qur'an. Saya acapkali membuka file penting yang ada urusannya dengan kegiatan kantor, di folder Personal Computer. 

Saya juga harus mengakui urusan pribadi bercampur dengan urusan kantor sembari mendengar dan sesekali membaca teks tertulis Al-Qur'an secara online di medsos dan di internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun