Taruhlah misalnya, petugas  mengatakan empat kilo beras sudah diberikan pada keluarga penerima manfaat. Bantuan beras tepat sasaran. Jumlah beras sesuai ukuran dan ketentuan yang berlaku. Kebenaran matematika menjabarkan dengan cara penambahan dan perkalian (2 + 2 = 4, 2 x 2 = 4). Kebenaran matematika begitu konsisten dan bisa dikualitatif. Empat liter takarannya sesuai dengan kebenaran matematika. Tidak kurang, tidak lebih berarti bukan kepalsuan. Kebenaran diceraikan dengan kepalsuan.
Aduh, "kencan buta" dengan kebenaran ditandai oleh seseorang yang hanya menilai secara sumir dari satu sudut pandang itu sudah petenteng paling benar.
Bagai dua sejoli menyelipkan "kencan buta" dengan "gebetan" bernama kebenaran. Apa jadinya, baru gebetan dengan kebenaran di tiga hari yang lalu sudah bubar jalan. Sisanya, Anda "mengencani" kebenaran.