Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kebenaran dan Subyektifitas

31 Januari 2023   11:33 Diperbarui: 24 Februari 2023   19:31 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tuntutan kebenaran dan keadilan atas Harsya, mahasiswa UI meninggal karena tertabrak yang dijadikan tersangka (Sumber gambar: kompas.com)

Pada permukaan tubuh yang nampak di depan kursi hanyalah suguhan kopi bersama pria lain. Ia sambil menuntun aliran pembicaraan yang berpindah dari aliran air ke bunyi yang melebihi permukaan tubuh. Aliran kopi diurai dalam produksi kesenangan merupakan peristiwa pengetahuan disaat perbincangan berlangsung.

Kesenangan dan mesin mimpi mengalirkannya permukaan kursi dan permukaan tubuh dari masing-masing pria lagi menikmati secangkir kopi. Kesejajaran permukaan kursi dan tubuh dari satu kumpulan pria yang tidak terpikirkan. Kursi dan tubuh belum terbangun segi empat tidak sama sisi atau segi empat panjang dengan segi empat sama sisi atau bujur sangkar.

Struktur permukaan segi empat menjadi selingan kekerasan pikiran tidak memiliki ukuran yang sama dengan permukaan sebuah kursi dan tubuh. Kekerasan pikiran terjadi manakala tidak memiliki keterkaitan permukaan kursi, tubuh dan segi empat dengan metode pengukuran yang sama dari setiap permukaan.

Ketidakterukuran diambil dari pilihan-pilihan yang berbeda selalu keluar dari representasi pikiran. Kita dapat memikirkan setiap permukaan kursi, tubuh dan segi empat yang mengalirkan obyek pengetahuan dengan titik koordinat tertentu, sekalipun tidak lebih dari permainan yang tidak memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya.

Dari kebenaran geometris, kita melihat setiap sudut permukaan tidak menjadi selisih, sekalipun menjadi kebenaran yang diragukan. Selisih yang dikuantitaskan dari kualitatif disaat peningkatan kesenangan sebagai akibat pengurangan dari penderitaan atau sebaliknya.

Kita masih teringat suatu ungkapan yang diketahui secara umum, bahwa "uang satu milyar bukanlah segala-galanya, tetapi segala-galanya membutuhkan uang satu milyar." Ya, itu tidak keliru. Satu kebenaran di balik kesetiaan pada yang "nyata" (uang). Disamping kesenangan yang beragam dapat dikuantitaskan dari yang kualitas.

Ia juga bisa memenuhi dirinya melalui prosedur verifikasi yang tidak ada kelipatan kecilnya. 

Kesenangan adalah pergerakan dari ketidakhadiran kelipatan kecil ke kelipatan besar yang serbaberagam tanpa akhir, seperti 'bilangan tidak terhingga' dari permainan sederhana.

Singkatnya, selingan tidak lebih dari paradoks permainan. Kata lain, bahwa permainan sebagai selingan kesenangan yang bersifat partikular tidak tergambarkan dan terputus-putus. Pria bersama kesenangan untuk berdiskusi atau berhitung menjadi selingan pilihan yang tidak perlu bagi kita berpikir keras. Karena itu, ia tidak bisa diselingkan yang telah ada selingannya.

Pilihan-pilihan yang saling menyilang dan menyebar dari kesenangan yang ditopang oleh efek yang ditimbulkannya merupakan selisih bagi yang lainnya. Misalnya, kita bisa menghitung neraca melalui selisih antara debit dan kredit, pendapatan dan biaya pengeluaran tidak sama persis dengan kesenangan yang dilihat dari selisih. 

Perbedaan lain, saat kita mencoba untuk mengetahui berapa banyak kesenangan kita untuk bercermin di depan cermin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun