Sebagian
orang akan mengingat kembali betapa riuhnya pemilihan presiden (Pilpres), 2019.Pilpres menyisakan peristiwa politik yang dinamis dan cair. Peristiwa politik datang begitu cepat sebelum ingatan lainnya datang bertubi-tubi dengan apa yang disebut permainan.
Di pusat mirip di daerah. Obrolan tentang pilpres dan pilkada sudah mencuat sekitar tiga tahun masa pemerintahan berjalan.
Gejala lain yang lazim tidak terelakkan. Pasang kuda-kuda, putar haluan, dan sebagian tetap menyatakan sebagai seorang dan kelompok yang menunggu hari dan menit terakhir babak permainan.
Ada partai politik yang menjalani satu dasawarsa sebagai "oposisi."
Ada pula yang pernah dan masih tetap akan mengulang sebagai "oposisi," di luar pemerintahan.
Satu waktu ia cukup lama menjadi oposisi, di waktu lain menjadi salah satu pengusung rezim politik yang sementara berlangsung.
Tidak ada sesuatu yang tetap dalam kesatuan langkah dan pemihakan, kecuali kepentingan.
Suatu ungkapan yang tidak aneh. Dulu mereka menjadi lawan, sekarang menjadi kawan.
Berkenaan dengan perubahan, tidak ada yang istimewa dalam pristiwa sejarah ilmu pengetahuan tentang politik kuasa.
Ada alasan para elite politik untuk mengadakan suatu pertemuan yang bertujuan untuk mencairkan suasana akibat ketegangan.