Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Lyotard dan Narasi Besar

16 November 2022   09:05 Diperbarui: 20 Juni 2023   15:46 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Narasi Besar, G20, dan Kita (Sumber gambar : detik.com)

Karena itu, pengertian mengenai "sang Lain" sebagai ciri khas dari teks dan semua tanda bahasa. Pada satu pihak, "kelainan" (otherness) merupakan momok yang menggairahkan bagi pengetahuan, yang tentu saja permainan bahasa terlibat didalamnya. 

Kita masih diperhatikan hal-hal berbeda dari yang lain, yaitu narasi "perang dagang" masih melangsungkan titik permainan dengan perbedaan dan fragmen-fragmen, pinggiran, dan partikularitas, yang sepatutnya menjadi titik tolak dari pemikiran.

Di pihak lain, syarat pengetahuan yang bergerak secara terbuka dan bebas muncul setelah totalitas tidak berada dalam kenyataan yang benar-benar nyata. Perubahan yang beragam dan berpencar merupakan syarat terciptanya nilai-nilai persaudaraan kebangsaan dan demokrasi.

Setiap permainan kata-kata dan perbedaan jejak-jejak pengetahuan menunjukkan penolakan atas narasi besar. Setiap pembicaraan resmi yang digelar oleh pihak yang berkepentingan akan memperhatikan keterbukaan pada teks, perubahan terus-menerus tanpa akhir, pengetahuan tanpa kebenaran absolut, dan keragaman penafsiran atas realitas baru (seperti artificial intelligence). Realitas baru akan memengaruhi kerjasama ekonomi negara-negara maju dan berkembang

Permainan bebas tanda tidak dapat diukur berdasarkan prosedur ilmu pengetahuan, seperti ditandai dengan rangkaian pengorbanan, hasrat, kenikmatan, tipu muslihat, pembangkangan, persengkongkolan, dan kesetiaan hanyalah alur cerita akan menyediakan jejak-jejak baru melalui tulisan. 

Bentuk pengetahuan yang diproses melalui subyek menjadi teks tertulis tidak dapat digantikan dengan narasi yang lain jika syarat-syarat yang dimiliki telah dikontrol sepenuhnya oleh rasionalitas dominasi dalam kehidupan dan pemikiran.

Ada suatu hal menjadi pertanyaan tentang perubahan yang terbalik sebagai pergerakan dari teks tertulis atau novel menjadi citra sinematografis sama sekali tidak memiliki rujukan pada kebenaran ilmiah. 

Kita melihat perubahan dalam citra mental tidak semata-mata diambil-alih oleh mesin citra artifisial muncul dan menghilang kembali dalam citranya sendiri. 

Tetap, ia juga bergerak bersama titik pergerakan warna, volume, dan durasi yang ditopang bahasanya sendiri berganti menjadi suatu kode kecerdasan yang nyata, seperti komputer "otak super" mengambil-alih kecerdasan otak manusia. Kita mengetahui, bahwa posivitas tidak menampilkan karakter-karekater tertentu pada bentuk-bentuk pengetahuan. 

Syarat pengetahuan tersebur bersifat a priori menjadi mutlak bagi pembentukan rasionalitas yang pada gilirannya akan keluar dari asal-asul ilmu pengetahuan.

Tetapi, posivitas juga tidak menentukan status pengetahuan terhadap masa-masa tertentu. Permainan bahasa tidak ditentukan oleh posivitas dan posivitas juga tidak mengeluarkan daftar yang memuat apa dari masa sebelumnya telah dibuktikan benar dan telah diasumsikan memiliki status yang diperlukan agar dapat menjeadi pengetahuan. Daftar tentang apa pembuktian lebih lanjut atau tidak, dimana hal-hal yang diserap sebagai keyakinan umum dibentuk oleh kekuatan imajinasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun