Terutama pengambil kebijakan di negeri ini, yang terkait dengan pemanfaatan kekayaan alam yang melimpah untuk kemakmuran rakyat tidak memiliki alasan semata-mata untuk menopang perekonomian negara.
Di atas permukaan nampak keremeh-temehan tentang ekspor bahan mentah akan berakibat fatal, karena akan terjadi pengulangan terus-menerus terhadap penjualan bahan mentah dengan harga yang lebih murah dari negara yang membutuhkan.
Harga yang lebih murah melalui ekspor bahan mentah dari negara kaya akan sumber daya alam di sektor pertambangan minerba cenderung akan didikte oleh negara lain.Â
Mekanisme pasar komoditas minerba juga akan mengikuti negara-negara industri maju yang relatif sangat kurang memiliki kekayaan alam.
Sudah banyak pelajaran dari negara-negara yang hanya mengandalkan ekspor bahan mentah. Akhirnya, apa yang harus kita katakan Bro! Harga ekspor bahan mentah jatuh dihadapan ekspor bahan jadi dari negara lain.
Tingkat kesejahteraan rakyatnya pun kalah dari negara-negara yang tidak kaya dengan komoditas minerba, tetapi kemampuannya untuk memutar haluan perdagangan ekspor bahan jadi yang telah dirahinya akan cukup mengatasi pemerataan pendapat per kapita masyarakat.
Paling tidak, terdapat upaya untuk mengurangi ketimpangam pendapatan antar penduduk. Inilah salah satu tantangan dari bonus demografi dan bonus geografi.
Apakah kekayaan komoditas minerba berbasis ekspor sebagai bahan jadi terhimpit antara berkah atau malapetaka? Semuanya bergantung dari cara pengelolaan dan pemanfaatannya.
Pangsa pasar komoditas minerba mesti diperhitungkan tentang sejauh mana penghentian subsidi bahan bakar minyak hingga pendidikan dan kesehatan mampu ditanggulangi melalui perubahan dan metamorfosis ekspor bahan mentah menjadi kekuatan ekspor bahan jadi berbasis komoditas minerba.
Kita lihat bahan jadi minerba mengandung mistik ekonomi. Sudah tentu, kekayaan minerba yang melimpah bukan modal dengkul untuk memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi di dalam negeri.
Wah, anak-anak bangsa mustahil sekadar bermodal tampang keren di luar, tetapi isi kepala paceklik.