Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bahan Jadi yang Ternilai Sekaligus Tercela

1 Oktober 2022   15:05 Diperbarui: 26 Februari 2024   16:15 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : nytimes.com, 2019/12/08

Catatan BPS bertujuan untuk merespon pernyataan ekonom senior, Faisal Basri mengenai kebocoran ekspor biji nikel ke Negeri Tirai Bambu tahun lalu setelah dilakukan validasi data.

Regulasi negara telah menjamin seluruh industri minerba dalam negeri untuk membangun smelter. 

Komoditas nikel yang sebelumnya dikelola oleh pihak asing perlu menyediakan industri bahan mentah menjadi bahan jadi, yang bernilai tambah.

Pembicarakan singkat mengenai komoditas minerba berupa tambang nikel dan sejenis, yang dihasrati oleh negara sebagai pengekspor. Indonesia seyogyanya menaruh harapan terhadap ekspor komoditas minerba.

Bukan karena dorongan untuk mendapatkan pengakuan dunia dan menghindari gugatan WTO. 

Selain belajar dari pengalaman, negeri ini perlu menata ulang cara berpikir seputar ekspor komoditas minerba, yang diamanahkan pada penyelenggara negara untuk mengelolanya. Jadi, jelas aturan main yang dibuat sedemikian rupa, yang menerobos diskursus kesejahteraan.

Hal penting yang perlu dimiliki oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat setelah terbentuk kerangka pengetahuan atau cara berpikir selama ini adalah bagaimana penilaian dan uji kesahihan atas bentuk kegiatan ekonomi di sektor produksi minerba.

Sudah sekian lama negara menerapkan strategi dan kebijakan tentang ekspor bahan mentah. 

Struktur ketergantungan negara kaya akan sumber daya alam seperti nikel, tembaga, kelapa sawit, dan batu bara terhadap negara industri maju melalui ekspor bahan mentah justeru membuat jalinan kerjasama ekonomi tergabung dalam WTO hanya bersifat superfisial.

Semakin negara kita dan negara-negara yang kaya akan sumber daya alam bergantung pada ekspor bahan mentah, semakin hambar dari pencapaian nilai tambah.

Ketergantungan semakin akut jika negara kita tidak keluar dari lingkaran setan atau cara berpikir keluar dari kotak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun