Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bersama atau Tanpa Tingkatan Nol?

24 September 2022   07:55 Diperbarui: 17 Oktober 2022   10:30 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : myzerodegree.com

Lingkaran dan putaran bolak-balik tanpa akhir masih lebih jauh dari pengertian 'menjadi manusia' daripada membuat sesuatu menjadi material atau kasat mata, tetapi sesungguhnya tidak utuh kekuatannya.

Tetapi, kekuatan ucapan dan teks-tubuh saja bisa bergerak dinamis berarti pergerakan kehidupan seperti rehat sejenak diselingi dengan hingar-bingar, teror, malapetaka, koma, kegairahan, dan ketenangan hingga menempuh tahapan selanjutnya.

Kehidupan dinamis merupakan cara terbaik untuk bergerak tanpa langkah surut, melainkan mengelola dan memanfaatkan titik tolak. Masa-masa dimana manusia tidak lagi menggunakan masker sebagai titik tolak untuk mengakhiri produksi pengurungan besar, produksi ketakutan, dan kekusutan bukan main.

Produksi terbesar di era pandemi adalah paradoks, yaitu bertemunya produksi kekalang-kabutan dan solidaritas. Tidak ada pun orang yang bisa lama terpejam matanya dalam dua puluh empat jam.

Mata global tertuju pada dirinya karena konstelasi caostik dan krisis. Ia tidak pernah luput dari keadaan yang mengitarinya dengan rezim diskursus yang membuka pergerakan dirinya untuk mengaliri dan memasok bentuk, gaya, dan efek-efeknya di setiap ruang yang disingkapnya.

Secara khusus, kelahiran eksistensi kolektif dari protokol kesehatan menghadapi kemungkinan peristiwa kelenyapan realitas corona tahap demi tahap menyelemuti pembebasan hasrat sosial dari penggunaan masker. Menurut laporan, untuk sementara sudah delapan negara terbebas dari masker (mask-off, mask free) (Alomar : 2021).

Daripada orang-orang hidup tidak serba berkecukupan bermimpi untuk lebih mengerti bagaimana gerangan mesin kecerdasan artifisial (AI), lebih baik menyibukkan diri untuk mendengar musik, menikmati masakan sendiri, membaca buku, dan berharap akan segera berakhir segala beban hidup. Jadi, bukan permasalahan zona merah, zona hijau, dan lain, bukan gelombang kedua atau gelombang berikutnya.

Di kalangan yang masih memegang teguh logika pragmatis dan kalkulatif, mereka akan memilih prioritas ekonomi dibandingkan kesehatan (Zizek : 2020).

Pencarian jalan keluar pun bagian dari pilihan.  Karena itu, kita mencari pilihan lain dalam kehidupan yang berbiak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun