Mohon tunggu...
Erlin Sabna
Erlin Sabna Mohon Tunggu... Penulis - Communications Student

Interest Media and Travelling

Selanjutnya

Tutup

Raket

Hanya Bulutangkis Harapan Masyarakat Indonesia

5 Juli 2021   19:59 Diperbarui: 5 Juli 2021   20:36 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi dalam menjuarai Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 (Sumber: djarumbadminton.com)

Siapa yang tak kenal dengan Susy Susanti, Liliyana Natsir, ataupun Kevin Sanjaya? Mereka adalah orang-orang hebat yang berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui keahliannya di bidang olahraga yaitu bulu tangkis. Bulu tangkis merupakan jenis olahraga yang hingga saat ini berhasil membawa beberapa trofi dari pertandingan dalam maupun luar negeri. Sepanjang tahun 2020 atlet bulu tangkis Indonesia berhasil meraih 12 gelar juara dan 2 kali juara umum dalam 7 turnamen yang diikuti, baik senior, junior, individu, maupun ganda. Salah satu nama atlet bulu tangkis hebat yang populer di kalangan masyarakat yaitu Kevin Sanjaya. Kepopulerannya berasal dari keberhasilannya mengharumkan nama Indonesia di beberapa turnamen bulu tangkis. Beberapa keberhasilan yang diraih Kevin Sanjaya yaitu Juara Indonesia Masters 2020 (World Tour Super 500) sebagai ganda putra bersama Marcus Fernaldi Gideon, serta meraih Juara pada Kejuaraan Beregu Asia 2020 dimana Kevin tergabung dalam tim putra Indonesia.

Dengan banyaknya keberhasilan olahraga bulu tangkis Indonesia membuat banyak masyarakat menyukai olahraga tersebut. Banyak orang yang mengikuti olahraga bulu tangkis mulai dari menonton pertandingan di televisi, menonton secara langsung, hingga tidak sedikit orang bergabung dalam komunitas atau club bulu tangkis di daerah masing-masing. Salah satu daerah yang memiliki club bulu tangkis yaitu desa Pabelan, kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Terdapat beberapa masyarakat desa Pabelan aktif dalam olahraga bulu tangkis. Masyarakat melakukan latihan bulu tangkis secara rutin yaitu 2x dalam satu minggu pada Kamis malam dan Sabtu malam di gedung olahraga balai desa Pabelan. Antusias masyarakat pun sangat tinggi, dapat dilihat dari jumlah orang yang mengikuti latihan setiap harinya lebih dari 20 orang yang berasal dari desa Pabelan maupun desa lainnya.

Selain memiliki club bulu tangkis, olahraga bulu tangkis di desa Pabelan telah dikenalkan sejak dini dengan adanya praktek bulu tangkis pada sekolah dasar. Penulis pernah melakukan latihan bulu tangkis secara rutin di sekolah dasar. Dengan adanya pengenalan dan latihan rutin di sekolah tersebut, terdapat salah satu rekan penulis bernama Ricko yang berhasil mengikuti beberapa pertandingan bulu tangkis di daerah Magelang hingga meraih beberapa gelar. Di sisi lain terdapat banyak wadah untuk menampung dan mengembangkan bakat anak-anak muda di bidang olahraga bulu tangkis, salah satunya yaitu beasiswa Djarum bulu tangkis. Dengan adanya club daerah hingga fasilitas beasiswa yang dapat mendukung bakat anak-anak di bidang olahraga bulu tangkis, harapannya dapat mencetak generasi penerus yang dapat melanjutkan perjuangan atlet-atlet hebat bulu tangkis Indonesia, sehingga bulu tangkis Indonesia dapat terus bersinar di kancah Internasional.

Djarum beasiswa bulu tangkis merupakan salah satu wadah bagi masyarakat Indonesia khususnya anak-anak untuk dapat mengembangkan kemampuannya dalam olahraga bulu tangkis. Audisi Djarum beasiswa bulu tangkis merupaka sebuah kegiatan audisi tahunan yang diselenggarapan oleh club bulu tangkis PB Djarum untuk mencari bibit-bibit pemain bulu tangkis dari seluruh Indonesia. Terdapat beberapa atlet ternama tanah air yang merupakan jebolan dari Djarum beasiswa bulu tangkis antara lain Kevin Sanjaya, Tontowi Ahmad, Liem Swie, dll. Kevin Sanjaya merupakan jebolan ajang Djarum beasiswa bulu tangkis yang bergabung pada tahun 2007 dan pernah mendapatkan gelar sebagai pebulu tangkis nomor satu di dunia. Hal tersebut merupakan bukti dengan adanya antusias maupun kerja keras para pemain bulu tangkis didukung dengan adanya wadah yang tepat, maka bulu tangkis Indonesia akan terus menjadi sebuah harapan.

Djarum beasiswa bulu tangkis merupakan ajang audisi yang paling bergengsi di kalangan masyarakat Indonesia, namun demikian terdapat kendala yang membuat audisi tersebut dihentikan untuk sementara waktu. Kegiatan audisi Djarum beasiswa bulu tangkis pernah mendapatkan kritikan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena kegiatan tersebut dianggap sebagai kegiatan eksploitasi anak untuk mempromosikan brand image Djarum sebagai produk rokok. Akibat adanya kritikan tersebut, pihak Djarum menghentikan sementara kegiatan audisi pada tahun 2019 untuk meredakan perselisihan yang telah memanas. Djarum mengummumkan untuk undur diri dari kegiatan Djarum beasiswa bulu tangkis yang telah diselenggarakan dari tahun 2008 dan memutuskan menghentikan kegiatan pada tahun 2019. Dengan adanya keputusan tersebut banyak masyarakat yang menyayangkan hal tersebut. Audisi Djarum beasiswa bulu tangkis membawa peran yang sangat penting dalam perjalanan kejayaan bulu tangkis Indonesia, sehingga tidak sedikit orang menyayangkan keputusan pihak Djarum yang mengehntikan sementara kegiatan tersebut. Maka dari itu, diharapkan adanya solusi terbaik dari perselisihan tersebut sehingga nasib calon pebulu tangkis lainnya mendapatkan fasilitas yang sesuai untuk mengembangkan bakatnya. Selain itu, diharapkan adanya wadah lainnya sebagai pilihan bagi masyarakat untuk mengembangkan bakat anak-anak di bidang olahraga bulu tangkis sehingga perjuangan atlet-atlet tanah air dapat diteruskan oleh kalangan muda dan Indonesia terus berada pada kejayaan bulu tangkis Internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun