Sebagai seorang pemasar, didalam ilmu manajemen pemasasaran tentunya sudah tidak asing saat mendengar dan membaca tentang bauran pemasaran (marketing mix), konsep ini terus berkembang, begitu juga dalam implementasinya. Jika menghubungkan dengan manajemen retail modern, istilah ini dikenal juga dengan konsep bauran ritel (retail mix). Konsep retail mix ini merupakan penggerak dari segala aspek operasional dalam bisnis retail. Untuk itu, penting bagi pemasar menyimak bagaimana konsep dan implementasi konsep retail mix.Â
RETAIL MIX (5P)
Retail mix memiliki elemen - elemen yang menentukan berjalannya implementasi strategi dan taktik yang dijalankan oleh pemasar di sebuah bisnis retail. Retail mix terdiri dari lima elemen yaitu Place, People, Product, Price, Promotion (5P). Kelima elemen ini saling melengkapi sehingga dapat digambarkan sebagai bangunan sepeti rumah. Tidak bisa dikatakan jika salah satu elemen memiliki peran yang lebih penting daripada elemen lain karena setiap elemen akan saling mendukung dan melengkapi. Berikut penjelasan dari 5P tersebut.
Place (Lokasi)
Lokasi merupakan faktor yang begitu penting dalam retail mix. Jika bisnis retail memiliki lokasi yang strategis, sebuah toko retail akan memiliki peluang sukses yang lebih dibandingkan toko retail lainnya yang berlokasi kurang strategis,walaupun kedua toko retail menjual produk yang sama. Beberapa jenis retail yang berbeda seperti supermarket, department store, convenience store, hypermarket dapat menentukan lokasi
Product (Produk)
Produk yang dijual peritel dalam gerainya, disebut merchandise merupakan satu dari unsur bauran pemasaran ritel (retail marketing mix). Produk yang dibeli oleh peritel untuk dijual kembali merupakan penerjemahan dari positioning yang dipilih oleh peritel tersebut (karena penting bagi peritel untuk menentukan positioining di awal memulai bisnis).
People (Orang)
Manajemen Sumber Daya Manusia dapat menjadi dasar untuk mendapatkan keuntungan yang kompetitif, dengan tiga alasan sebagai berikut :
Perhitungan biaya tenaga kerja termasuk sebagai salah satu komponen dalam biaya total ritel. Oleh karena itu, mengelola karyawan yang efektif dapat menghasilkan keuntungan dalam penghematan biaya total ritel.
Pengalaman yang dimiliki kebanyakan pelanggan terhadap ritel, bisa ditentukan dari aktivitas karyawan yang menseleksi barang dagangan atau merchandise, menyediakan informasi dan bantuan, dan ketrampilan dalam memajang stok barang dagangan (stock merchandise) di rak pajang. Oleh karena itu, karyawan menjadi fungsi utama dalam membedakan apa yang ditawarkan ritel terhadap apa yang ditawarkan oleh ritel pesaing.