Mohon tunggu...
Erlin Apriliani
Erlin Apriliani Mohon Tunggu... Mahasiwa - Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Menyanyi, menari dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Topeng Malangan, antara Tari, Mitos dan Warisan Leluhur

2 Juni 2025   14:07 Diperbarui: 3 Juni 2025   11:11 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Topeng Malangan | Dokumentasi pribadi

Kami Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang dari fakultas bahasa dan sastra Indonesia angkatan 2024 untuk pertama kalinya mengikuti kegiatan Kuliah Terpadu di Desa Jambuwer, yang terletak di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, pada 30 Mei 2025.

Kegiatan ini memberikan pengalaman yang berbeda dari Pengalaman belajar sebelumnya, itu dikarenakan kami langsung terjun kelapangan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat yang berada di desa jambuwer. Di sana kami mengenali dan mendalami budaya, mitos, legenda dan cerita rakyat secara langsung yang masi depercaya sampai saat ini.

Foto dokumentasi 
Foto dokumentasi 

Selama kegiatan, kami berinteraksi dan berbincang hangat dengan masyarakat, tokoh adat, serta seniman lokal. Kunjungan ini menjadi jendela untuk memahami bahwa budaya lokal bukan hanya tinggal kenangan, tetapi hidup sebagai praktik nyata dalam kehidupan masyarakat Jambuwer.

Dengan terlibat langsung dalam pelestarian cerita rakyat, generasi muda juga memiliki peran penting sebagai penjaga dan penerus budaya kesenian. Inilah yang menjadikan kegiatan kuliah terpadu ini tidak hanya sebagai pembelajaran akademik, tetapi juga sebagai pengalaman membentuk kesadaran budaya.

Topeng Malangan/Dokpri
Topeng Malangan/Dokpri

Salah satu cerita budaya yang kami dalami secara khusus adalah tentang Tari Topeng dan Topeng Malangan. Cerita rakyat Jambuwer yang berkaitan dengan topeng Malangan menggambarkan pentingnya topeng dalam menjaga kesenian tradisional, melestarikan budaya lokal, dan membentuk identitas budaya masyarakat.

Mitos dan budaya Tari topeng Malangan memiliki ciri khas dan gaya tersendiri. Setiap karakter dari topeng itu sendiri memiliki arti dan makna seperti melambangkan sifat manusia dan situasi dalam cerita.

Tari Topeng Malangan/Dokpri
Tari Topeng Malangan/Dokpri

Kami melakukan wawancara ke Bapak Sumarsono selaku seniman masyarakat. Beliau pemilik sanggar topeng Galuh Condro Kirono. Sanggar Galuh Condro Kirono itu berdiri sekitar tahun 1982-1984. Beliau mengatakan bahwa guru pertama yang memperkenalkan topeng malangan di masyarakat Jambuer adalah Mbah Barjo, beliau wafat tahun 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun