Proses penjemuran pada hari pertama belimbing yang sudah di rendam selama satu malam kemudian di tiriskan menggunakan keranjang dan jemur seharian di atas alas yang menyerap air, biasanya dengan menggunakan tikar plastik tipis, kain panjang yang sudah tidak di gunakan, triplek, seng, tampah dan masih ada banyak macam lainnya yang dapat di gunakan terdapat di sekitar.
Pada sore harinya, belimbing yang sudah di jemur segera diangkat, sehingga tidak jatuhnya air embun juga hujan membasahinya. Setelah di angkat lalu di simpan di dalam wadah yang kering.
Pada hari kedua, lakukan hal ini dengan sama, mulailah terlihat perubahan pada warna belimbing wuluh yang setengah mengering agak kecoklatan. Pada malam harinya taburi garam secara merata dan secukupnya. Fungsinya untuk mencegah tumbuhnya bakteri/jamur.
Pada hari ketiga, lakukan juga hal demikian pada hari ketiga seperti hari sebelumnya yakni di hari pertama dan kedua seperti biasanya.
Pada hari keempat, biasanya jika sudah pada hari keempat proses penjemuran pada belimbing ini sudah benar-benar masak jika selama penjemuran mendapatkan panas sinaran matahari yang cukup di tandai dengan belimbing wuluh mulai berubah warna kecoklatan mengerucut.
Lamanya penjemuran tergantung panas matahari, apabila terjadi tanda-tanda tersebut pada belimbing wuluh tersebut maka proses penjemuran dan pemasakan pada belimbing sudah dapat di hentikan. Selanjutnya angkat dan simpan ke dalam wadah tertutup, jangan lupa untuk taburi garam secukupnya secara merata.
Proses pemasakan asam sunti ini tidak membutuhkan waktu lama, karena hanya dalam beberapa hari saja kita bisa mendapatinya untuk disajikan dengan campuran bumbu dapur lainnya. Â Makanan khas aceh dengan campuran bumbu dapur sungguh kaya rasa akan kelezatan dan cita rasa makanannya. Terletak pada rempah-rempah bumbu yang memiliki rahasia kelezatan tersendiri. Jadi kita tidak perlu cemas dan juga kesabaran yang terlalu lama jika ingin mengelolanya. Kini, asam sunti siap pakai kapan saja.
