Mohon tunggu...
Erli NurMuawanah
Erli NurMuawanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Akuntansi FEB UMM (2020-287)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Manusia Selalu Tidak Puas Terhadap Harta?

21 Januari 2022   20:49 Diperbarui: 21 Januari 2022   20:53 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kesempurnaan yang diharapkan lebih, sebetulnya itu sudah cukup tapi kadang ketika diberikan masih pengen yang lain masih pengen lebih. Contohnya nikmat, dan ketika anda hidup anda diberi rejeki oleh Allah, rejeki itu yang Allah titipkan kepada anda sebetulnya cukup. Dalam teori Al Quran sebenarnya tidak ada orang yang miskin, yang ada orang cukup. Yang miskin itu yang tidak pernah merasa cukup atas nikmat Allah SWT.

Karena itu ketika dia tidak merasa cukup, Allah jadikan dia naik supaya menjadikan cukup supaya zakat, zakat diberikan untuk orang miskin. Zakat mu diberikan bukan supaya tetap miskin, tetapi supaya memindahkan dia mengangkat dia dari kemiskinan menjadi level cukup dalam kehidupannya. Tidak cukup dengan zakat, lalu menurunkan infaq. Supaya dengan infaq keluar dari kemiskinan, tidak cukup dengan infaq berikan shadaqah supaya keluar dari kemiskinan. Tidak cukup dengan shadaqah, lalu perlu apa lagi supaya keluar?

Makanya dibeberapa tempat zakat yang diberikan tidak hanya diberikan ikan nya tetapi dibelikan kailnya. Maka saat Allah berikan nikmat kepada seseorang walaupun cukup dia merasa kurang lebih. Contoh anda tidak memiliki sepeda, begitu anda memiliki sepeda anda kemudian minta apa? Mobilkan pastinya. Anda sebenarnya sudah cukup dengan sepeda, punya mobil saja tidak menjadikan anda rajin untuk ke masjid. Kalua dengan semua nikmat yang anda miliki sekarang tidak cukup untuk mendekatkan diri ke Allah lalu nikmat yang mana lagi yang anda minta?

Jadi sebetulnya ketika Allah memberikan kepada kita, itu dipandang cukup untuk mendekatkan diri kita kepada Allah. Dunia terpenuhi, ibadah kita meningkat. Makanya kalian itu kalau membaca nikmat itu kadang kadang baca pakai hati, tidak semua harus dibaca pakai akal. Coba ingat baik baik, setiap yang Allah titipkan kepada kita kalau tidak bertambah manfaatnya berarti harta itu tidak berkah bagi kita. Teliti dan cek kalau ada manfaatnya sebetulnya kita butuhkan yang lain cuma tambahan saja.

Apa manfaat dari minuman? Menghilangkan haus. Jadi kalau haus kita hilang selesai semua masalah. Tidak ada masalah mau minum apa saja. Kita diberikan nafsu supaya kita bisa memilih mau minum jus ini jus itu atau yang lain, silahkan. Tapi kalau sudah mengumpulkan sebuah minuman, kanan jus alpukat kiri jus wortel, depan berjajar aneka macam jus. Belum menghilangkan haus kita, sudah ada yang salah disitu.

Tidak ada yang dapat membalas nikmat Allah, dari mulai kedipan mata, detak jantung, bisikan telinga, lintasan hati, dan pikiran kecualia lafadz Alhamdulillah. Setiap amalan yang tidak di awali dengan Alhamdulillah maka amalan tersebut akan putus, amalan tersebut tidak bisa menjadi bekal untuk menghadap Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun