Mohon tunggu...
Erky FajarZulfikar
Erky FajarZulfikar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menyukai konten tentang kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Hipertensi Juga Bisa Terjadi Pada Anak-Anak!

22 Juni 2022   11:45 Diperbarui: 22 Juni 2022   11:56 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apakah seorang anak dapat mempunyai tekanan darah tinggi atau hipertensi?

Pertanyaan tersebut sering kita dengar dalam percakapan sehari hari. Hipertensi pada anak dan remaja merupakan masalah kesehatan yang bermakna, Pada tahun 2025 diperkirakan kasus hipertensi terutama di negara berkembang akan mengalami peningkatan 80% dari 639 juta kasus di tahun 2000, yaitu menjadi 1,15 milyar kasus.

Bertambahnya angka hipertensi penduduk saat ini dan bukan saja karena angka kejadiannya yang meningkat, namun morbiditas dan mortalitas yang diakibatkannya juga makin substansial. Peningkatan angka kejadian hipertensi pada anak dan remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain peningkatan kejadian obesitas/kegemukan pada anak dan perubahan gaya hidup, seperti anak kurang beraktivitas. Namun banyak yang belum menyadari sehingga menjadi penyebab munculnya hipertensi pada usia dewasa dan lansia.

Banyak bukti yang mendukung konsep hipertensi esensial berawal dari masa kanak-kanak, meskipun hipertensi esensial lebih sering terjadi pada remaja dibanding pada anak, angka kejadian hipertensi pada anak dan remaja mengalami peningkatan dalam dekade terakhir. Hipertensi pada anak erat kaitannya dengan kejadian hipertensi pada dewasa yang tidak ditata laksana dengan baik, dan salah satu faktor risiko timbulnya penyakit kardiovaskuler, ginjal dan kerusakan organ lain. Data mengenai hipertensi pada anak masih terbatas terutama di Indonesia

Gejala Yang Sering terjadi Pada Anak- Anak :

Gejala hipertensi pada anak dapat berupa pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, muntah, nyeri perut, penurunan nafsu makan dan berat badan, gelisah dan keringat berlebihan. Hipertensi berat dapat ditandai dengan penurunan kesadaran, gangguan pendengaran dan penglihatan, paresis sampai kejang. Anak dengan hipertensi simtomatis, hipertensi sekunder, kerusakan organ target atau hipertensi persisten harus diberikan tata laksana dengan obat antihipertensi.

Penyebab apa saja yang menjadikan anak terkena hipertensi ?

Hipertensi pada anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko yang meliputi kondisi kesehatan, genetika, dan faktor gaya hidup. Berdasarkan jenis hipertensinya, faktor risiko tersebut dibedakan menjadi dua yaitu: hipertensi yang disebabkan oleh penyakit tertentu dan hipertensi yang tidak disebabkan oleh penyakit, yang dikenal sebagai hipertensi primer/esensial.

Pada anak kecil dan pra-remaja sebagian besar merupakan hipertensi yang disebabkan oleh penyakit, Seperti penyakit ginjal dan pembuluh darah ginjal penyebab tersering, seperti peradangan ginjal, infeksi ginjal kronik, penyumbatan aliran urin, batu ginjal, kelainan kongenital saluran kemih, penyempitan pembuluh darah ginjal, dan sebagainya.

Hipertensi primer atau esensial lebih sering ditemukan pada remaja, meliputi 85-90% kasus. Hipertensi primer sangat jarang ditemukan pada anak berusia kurang dari 10 tahun. Faktor risiko yang dikaitkan dengan terjadinya hipertensi esensial adalah riwayat hipertensi dalam keluarga dan kegemukan/obesitas.

Cara Pencegannya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun