Mohon tunggu...
erizka dwi amelia
erizka dwi amelia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Student of psychology at Muhammaddiyah Malang University

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fenomena Maraknya Self Diagnosis Kesehatan Mental Generasi Z.

20 September 2022   23:02 Diperbarui: 20 September 2022   23:06 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diferiansyah, O., Septa, T. & Lisiswanti, R. (2016). Gangguan cemas menyeluruh. Jurnal Medula Unila, 5(2), 63-68. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/i ndex.php/medula/article/view/1510/pdf

Kim, J., & Kim, S. (2009). Physicians' perception of the effects of Internet health information on the doctor-patient relationship. Informatics for Health and Social Care, 34(3), 136--148. https://doi.org/10.1080/17538150903102422

Kurnia, R. (2021, Oktober 18). Tren self-diagnose mental illness berbahaya? Kompasiana.https://www.kompasiana.com/rahmakns/616d26357711b616b27a1952/tren-self-diagnosis-mental-illness-berbahaya

Persada, I. B. (2021, November 23). Dampak buruk self-diagnosis gangguan kesehatan mental. KlikDokter. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3653327/dampak-buruk-self-diagnosis-gangguan-kesehatan-mental

White, R. W., & Horvitz, E. (2009). Cyberchondria: Studies of the escalation of medical concerns in web search. ACM Transactions on Information Systems, 27(4), 1-37. https://doi.org/10.1145/1629096.1629101

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun