Soal pencitraan dan bagaimana menarik simpati rakyat, sepertinya Presiden Jokowi tak ada duanya. Beliau sangat ahli. Kalau tak ahli tentu beliau tak akan duduk sebagai orang nomor satu di NKRI ini.
Dulu, sebelum jadi presiden atau saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, salah satu aksi Pak Jokowi yang sangat fenomenal adalah masuk ke got atau gorong-gorong. Kejadian sekitar enam tahun lalu itu (Rabu, 26/12/2012) sempat diliput banyak media.
Kondisi Jakarta yang sering banjir akibat saluran air (got/gorong-gorong) yang mampet, sepertinya mendapat perhatian khusus dari Pak Jokowi, yang ketika itu menjabat sebagai gubernur. Pak Jokowi pun berinisiatif melihat dan memeriksa langsung salah satu got di sekitar jalan MH Thamrin.
Ketika itu nama Pak Jokowi memang sudah santer digadang-gadang akan menjadi calon presiden. Aksi masuk got itupun menjadi viral dan tentu saja semakin melambungkan nama Pak Jokowi sebagai pemimpin yang tidak hanya bisa duduk di belakang meja, tapi juga berani terjun ke lapangan. Bahkan masuk ke got sekalipun.
Entah siapa "aktor intelektual" di belakang aksi itu. Atau bisa juga inisiatif langsung dari Pak Jokowi yang memang jago menarik perhatian masyarakat. Yang pasti, aksi masuk got itu nampak sangat sederhana dan tentu saja hampir tanpa biaya. Tapi implikasinya sangat luar biasa. Belum ada sejarahnya seorang pejabat setingkat gubernur (Gubernur DKI lagi) masuk ke got!
Beberapa hari lalu, jutaan rakyat Indonesia kembali terperangah dengan aksi Presiden Jokowi yang mengendarai motor gede (moge) untuk menghadiri opening ceremony Asian Games 2018, di Jakarta.
Walaupun kalau kita baca di media sosial banyak juga yang tertipu dengan aksi itu. Ternyata banyak yang tidak tahu kalau aksi Pak Jokowi dengan motor gedenya yang berani jumping sangat tinggi melewati mobil, layaknya aktor di film-film bollywood, itu diperankan oleh stuntman.
"Luar biasa Presiden kita. Tidak hanya jago memimpin, tapi juga jago pakai moge. Bahkan dengan melakukan aksi jumping yang sangat berani, yang tidak sembarang orang bisa melakukannya," kira-kira begitu antara lain kicauan para Jokowi Lovers.
Aksi ini pun tak luput dari pro-kontra. Apalagi langsung dikait-kaitkan dengan Pilpres 2019 yang tidak lama lagi. "Aksi Joni (anak yang memanjat tiang bendera untuk memperbaiki talinya) jauh lebih heroik dibandingkan aksi Pak Jokowi," begitu kira-kira komentar Fadli Zon petinggi Partai Gerindra yang memang berada di kubu lawan.
"Sebaiknya Pak Jokowi serius mengurus negara yang saat ini hutangnya terus bertambah. Bukan malah melakukan aksi-aksi seperti itu," kritik yang lain.
Pilpres sudah semakin dekat. Kita tak tahu pasti, entah aksi apa lagi yang akan dilakukan para paslon untuk merebut hati rakyat. Yang pasti besok, atau besoknya lagi, atau besok setelah besoknya lagi, aksi-aksi serupa akan terus dipertontonkan kepada rakyat. Mudah-mudahan rakyat bisa melihat secara jernih dan tidak mudah tertipu. Wallahu'alam...