Novel yang berjudul "Orang Asing" merupakan karya dari Albert Camus dan diterjemahkan oleh Apsanti Djokosujatno
Sinopsis :Â
Diceritakan tokoh Orang Asing yang bernama Meursault dan tinggal di Aljazair. Ia merupakan keturunan dari keluarga Prancis. Suatu hari saat ia berada di Aljazair, ia mendapatkan kabar duka bahwa ibunya meninggal dunia. Mendengar kabar itu, Meursault memutuskab untuk pulang dan meminta izin kepada Majikan untuk pulang sekitar dua hari. Anehnya Manjikannya sama sekali tidak memperlihatkan ekspresi yang sedih dan duka.Â
Sesampainya kembali ke rumah, Meursault tidak memperlihatkan wajah yang sedih, dan saat ditanya tentang meninggalnya ibunya, Meursault hanya terlihat biasa saja. Tentu hal tersebut membuat orang-orang disekitarnya melihatnya aneh dan bertanya-tanya. Setelah kepergian ibunya, Meursault berkencan dengan seorang gadis yang bernama Marie. Kencan mereka sebenarnya masih menjadi pertanyaan saat Meursault mengenakan dasi berwarna hitam. Raymond (tetangga Meursault) ingin bersahabat dengannya, tetapi ia hanya merespon dengan biasa saja. Sikap Meursault benar-benar sangat aneh.Â
Suatu hari, Meursault, Raymond, dan Marie berlibur ke pantai. Saat niat untuk berlibur terganggu oleh kejadian yang tidak terdua. Dimana Raymond terluka karena tusukan yang dilakukan oleh orang-orang Arab. Awalnya Meursault tidak ingin mempermasalaglan kejadian tersebut, tetapi saat Meursault ingin menenangkan diri ke mata air. Ia bertemu dengan orang Arab tersebut. Entah apa yang membuat Meursault mengeluarkan pistol yang disimpannya dan menembakkan ke badan orang Arab tersebut hingga meninggal dunia. Kejadian tersebut membuat Meursault dikenakan hukuman mati.Â
Nilai-Nilai Filsafat :
Novel tersebut menceritakan tentang tokoh utama yang bernama Meursault yang merupakan sosok yang aneh, Ia dianggap sebagai orang asing di sekitarnya.
Novel tersebut memiliki nilai filsafat yang terkadung di dalamnya. Antara lain :
- pemikiran tokoh Utama yang tanpa disadari membuatnya terlihat biasa saja saat ibunya meninggal.Â
Hal tersebut dibuktikan melalui kutipan : "Aku menerima telegram dari panti wreda, bahwa ibu meninggal".
- dalam kehidupannya Meursault selalu berusaha untuk tidak memperdulikan apapun yang telah terjadi.Â