Mohon tunggu...
Erik Tapan
Erik Tapan Mohon Tunggu... Dokter - Social Media Health Consultant

Sebagai seorang Health Consultant, saya akan berusaha memberi solusi terbaik (efisien, efektif & aman) bagi klien yang kebetulan mengalami ketidakberuntungan dengan kesehatannya. Pengalaman saya dlm bidang kedokteran, farmasi/obat2an, herbal, terapi alternatif / energi, internet dan social media. Topik yang sering ditangani: anti aging, masalah ginjal, penyakit degeneratif, lansia, dll. Silakan kontak saya untuk memperoleh waktu diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Maju Terus Drh Yuda, Mari Kita Dukung Riset-risetnya, Re: Protein Yuda Dahlan Iskan

13 Desember 2022   08:52 Diperbarui: 16 Desember 2022   14:18 14983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Maju terus drh Yuda, mari kita dukung riset2nya

Dokter sangat terharu membaca salah satu tulisan wartawan senior Bpk. Dahlan Iskan, mengenai Drh Yuda  peneliti terapi sel di Indonesia, https://disway.id/read/672575/protein-yuda

Ini sesuai dengan anjuran Presiden, Bpk Jokowi  bahwa jika ingin memenangkan pertarungan, jangan mengekor. Buat terobosan baru. Terapi sel (termasuk stem cell), menurut Dr Boenjamin, adalah terobosan baru dalam bidang pengobatan di dunia. Oleh krn itu, Dr Boen mati2n mengembangkan terapi sel/stem cell di Indonesia sejak tahun 2006.

Dalam artikel Pak Dahlan yang dipublish tgl. 12 Desember 2022, pkl 4 pagi, diceritakan bahwa Drh Yuda berhasil mengembangkan injeksi protein yang diambil dari placenta manusia, untuk mengobati penyakit- penyakit seperti: diabetes, stroke, saraf,  dan banyak lagi.

Keren kan?? 

Masalahnya masih ada aturan yang mengganjal dari proses pengobatan ini. Sepengetahuan dokter, di Indonesia yang bisa menyuntik manusia itu hanya dokter manusia (termasuk drg)  dan perawat manusia. 

Untuk itu drh Yuda pernah dinyatakan bersalah karena hal ini (sesuai info yg bisa dibaca pada artikel tersebut). Pasien-pasiennya setelah disuntik sendiri dengan protein produksi drh Yuda, tidak ada yang mati atau sakit koq, begitu pertimbangan hakim sebagai butir yang  bisa meringankan hukuman Drh Yuda. 

Dokter ingin sedikit memberi masukan, yang mudah-mudahan bisa menambah pemahaman kita semua. Bahwa ke depan, aturan ini (yg bisa menyuntik manusia hanya dokter/perawat manusia) bisa saja dikoreksi, tentu hal ini Dokter serahkan ke Pemerintah & DPR. Tidak ada yang abadi. Apalagi demi kemaslahatan masyarakat. Tapi untuk saat ini, hal tersebut masih belum diijinkan. 

(Menulis info dengan gaya bercerita adalah salah satu kegemaran Dokter. Tidak heran kalau Dokter mengidolakan Bpk Dahlan Iskan).

"Harus diapakan orang seperti Yuda ini?"

Dokter tidak meng-under estimate kepakaran kolega Drh Yuda soal utak-atik sel & protein. Hanya jika Pak Dahlan dalam tulisannya, bertanya, "Harus diapakan orang seperti Yuda ini? '

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun