Mohon tunggu...
Erik Tapan
Erik Tapan Mohon Tunggu... Dokter - Social Media Health Consultant

Sebagai seorang Health Consultant, saya akan berusaha memberi solusi terbaik (efisien, efektif & aman) bagi klien yang kebetulan mengalami ketidakberuntungan dengan kesehatannya. Pengalaman saya dlm bidang kedokteran, farmasi/obat2an, herbal, terapi alternatif / energi, internet dan social media. Topik yang sering ditangani: anti aging, masalah ginjal, penyakit degeneratif, lansia, dll. Silakan kontak saya untuk memperoleh waktu diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tanggapan Pulse Oxymetri sebagai Prediktor Kegawatan Covid-19

27 Maret 2020   14:48 Diperbarui: 27 Maret 2020   15:06 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulse Oxymetri yang sederhana | dokpri

Berbagai tanggapan yang muncul sehubungan dengan artikel "Pulse oxymetri sebagai prediktor kegawatan Corvid-19",

berikut saya rangkum sbb:

1. A, Dokter Umum di WAG

Bagus kalau punya alat oxymeter 👍. Ide sederhana, murah. Kalau punya, bisa cek sendiri waktu sehat berapa angkanya. Waktu sekarang sakit, berapa turun nya. Tapi kalau sudah turun, biasanya sudah ada gejala sesak nafas. Jadi ini hanya untuk memastikan saja. Tetap ide bagus 👍 👍

Tapi dari kasus pasien yang sempat ditolak RS Rujukan tadi menunjukkan, RS yang tidak siap. Entah kalau diberi data saturasi oksigen mereka mau terima atau tidak

Tanggapan Dr. Erik: 

Terima kasih atas tanggapannya dok. Alat ini digunakan sebagai pegangan untuk masyarakat awam yang self isolation atau ODP / PDP yg belum kebagian tempat tidur di RS. Jadi jika sewaktu-waktu terjadi penurunan nilai saturasi oksigen dengan cepat, bisa langsung ke RS. Karena teorinya, penyakit flu biasa sangat jarang terjadi pneumonia kalau pun terjadi perburukan tidak secepat karena infeksi Corvid-19. 

Memang benar dok, masalahnya kalau pasien memberikan data Saturasi O2, apakah akan digunakan oleh RS. Tapi daripada nggak ngapa2in dan perburukan terjadi tanpa masyarakat bisa monitor, bagaimana? Semoga semakin banyak disosialisasikan hal ini, baik oleh media maupun masyarakat awam. Hitung-hitung sebagai bentuk partisipasi masyarakat awam yang ingin memonitor sendiri dari rumah karena RS sudah penuh.

2. B, masyarakat awam di WAG

Ide yg bisa dicoba utk dibuktikan. 

Jadi tiap org catat baseline normalnya. Dan cek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun