Mohon tunggu...
M ERIK IBRAHIM
M ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🌼🕊🐇Terbentur---TerBENTUR---TERBENTUK🌼🐇🕊
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🌼🕊Terimakasih atas dukungan dan komment positif membangunnya. Salam kompasianer 🙏🌼🕊🐇

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mencakar Matahari

18 Maret 2023   06:18 Diperbarui: 18 Maret 2023   06:29 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: matahari yang terbit dipagi hari. | Dok. Fahri Zulfikar Via www.detik.com

Esok, nanti, maupun lusa teringat waktu memasuki ranah bulan Ramadhan

Puasa, tarawih, tadarus, buka puasa, sahur, hingga takjil masih dalam angin terjerembab dalam kunci impian. 

Aku ingin mencakar matahari nanti. Memastikan dirinya tak terbit lama-lama agar segera berbuka puasa.

Namun satu kata jelas terpampang, TAK MUNGKIN

ngabuburit melarung asa menghibur perut perut gersang yang ada. Agar senantiasa tak ingat makanan makanan sebelum berbuka.

Ngabuburit. Bisa kemana saja. Berjalan-jalan. Menyongsong indahnya pemandangan. Berbagi kebaikan, maupun yang lainnya. 

Tapi masih ingin mencakar matahari  . Tapi jawaban jelas sudah ada. TAK MUNGKIN

---

Demikian dan Salam Fiksiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun