Mohon tunggu...
Erika Fennisa
Erika Fennisa Mohon Tunggu... Lainnya - Masiswa UMM

PMM UMM Gelombang 9 Kelompok 55

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa UMM Manfaatkan Bahan Dapur Jadi POC Dan Pestisida Nabati Melalui Sosialisasi Bersama Dasawisma

3 Oktober 2020   15:29 Diperbarui: 13 Oktober 2020   22:44 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian Materi Mengenai POC dan Pestisida Nabati Kepada Dasawisma Gadingkulon Oleh PMM Kelompok 55 UMM

Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 55 Gelombang 9 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari nasi basi dan Pestisida Nabati bahan dapur kepada Dasawisma RT. 15 Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Kegiatan tersebut digunakan sebagai tindakan mengurangi sampah organik dan menambah wawasan masyarakat dalam penggunaan bahan organik untuk meminimalisir residu bahan kimia serta optimalisasi kegiatan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) di Desa Gadingkulon.

Sosialisasi dilaksanakan di Gazebo Pak Lan pada selasa (29/9/2020) pukul 15.30-17.30 wib yang dihadiri oleh anggota Dasawisama, anggota PMM dan Kepala Desa. Pembuatan POC dan Pestisida Nabati menggunakan bahan yang mudah diperoleh seperti nasi basi, gula merah, bawang putih dan serai. Pemilihan bahan tersebut dimaksudkan agar praktis dan mudah ditemukan, sebab sudah banyak pelatihan pembuatan pupuk yang diikuti oleh Dasawisma tetapi hingga kini belum ada praktek secara langsung yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Praktek Pembuatan POC dan Pestisida Alami Oleh Kelompok PMM 55 UMM Kepada Dasawisma Gadingkulon
Praktek Pembuatan POC dan Pestisida Alami Oleh Kelompok PMM 55 UMM Kepada Dasawisma Gadingkulon

Menurut Ibu Kezia selaku Ketua dasawisma, menuturkan bahwa, “Pelatihan ini simpel, bahannya ada di sekitar dan tidak sulit mendapatkannya. Saya rasa pasti ibu-ibu lebih mudah mempratekkan daripada pembuatan pupuk yang lain, selama ini sudah banyak pelatihan pembuatan pupuk yang diikuti tetapi terlalu rumit. Saya berharap kedepannya dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus tidak hanya pada praktek ini.”

Pada saat sosialisasi ibu-ibu sangat antusias mendengarkan penjelasan dari mahasiswa yang menjadi narasumber. Pemberian materi yang dijelaskan terkait proses pembuatan POC dan Pestisida Nabati, tata cara penggunaannya, serta fungsi komposisi setiap bahan, “Pupuk organik cair (POC) memiliki unsur hara yang lebih banyak dibanding pupuk anorganik serta lebih mudah diserap akar sedangkan Pestisida Nabati dari serai dan bawang putih dapat menanggulangi serangan hama dan penyakit pada tanaman dengan aromanya” Ujar Ardelina selaku Ketua kelompok PMM

Kegiatan sosialisasi disertai dengan pembagian starter kit yang di dalamnya berisi masker, hand sanitizer dan stiker protokol kesehatan agar masyarakat tetap mengingat pentingnya menjaga diri di era new normal.

Kepala Desa Gadingkulon berharap dari pelatihan ini ibu-ibu dapat meningkatkan produktivitas dan menjadi percontohan kepada dasawisma yang lain, agar Desa Gadingkulon semakin berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun